Bogor, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Kota Bogor Atty Somaddikarya sangat menyayangkan pernyataan bernuansa fitnah dari Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.
Baru-baru ini, Herzaky menyatakan bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri adalah tokoh yang menggulingkan Gus Dur dari kursi kepresidenan pada 2001 lalu.
Atty membantah keras pernyataan itu. Secara tegas, Atty menyatakan penggulingan Gus Dur dipimpin oleh Ketua MPR RI kala itu, Amien Rais.
"Yang jelas, Ketua MPR RI kala itu Amien Rais dengan Poros Tengah nya mengangkat Gus Dur sekaligus kemudian yang menggulingkan Gus Dur di Sidang Istimewa MPR RI 2001 yang juga dipimpin Amien Rais," ungkap Atty.
Baca: Atty Somaddikarya Bertekad Jegal Rentenir di Kabupaten Bogor
Atty pun menjelaskan fakta sejarah dua tahun sebelumnya kejatuhan Gus Dur, tepatnya pada tahun1999. Ketika itu, pasca Pemilu 1999 yang menghasilkan PDI Perjuangan sebagai pemenang, Atty mengungkapkan kezaliman yang dimainkan oleh segelintir politisi kotor yang tergabung dalam Poros Tengah pimpinan Amien Rais.
"Ketika itu, PDI Perjuangan keluar jadi pemenang pemilu, yang seharusnya sebagai Partai pemenang Pemilu, calon presiden nya menjadi Presiden RI. Tapi karena ada konspirasi tingkat tinggi yang dilakukan demi menjatuhkan dan menggagalkan Megawati menuju Kursi Presiden oleh Poros Tengah, akhirnya kursi Presiden terlepas dari Ibu Megawati. Dan beliau hanya bisa menjadi Wakil Presiden pada saat itu," ujar Atty.
Namun, sambung Atty, demi rasa cinta yang tinggi pada NKRI, Megawati menerima keputusan MPR RI sebagai lembaga tertinggi di negara ini yang dipimpin Amien Rais. Begitu juga ketika MPR-RI memilih dan melantik seorang ulama yang begitu dihormati dan dicintai rakyat Indonesia, yakni Gus Dur sebagai Presiden RI
"Dan kami kader banteng se-Indonesia menerima kenyataan itu, berdasarkan arahan dari Ibu Megawati selaku Ketua Umum PDI Perjuangan demi terciptanya kondusifitas Negeri ini," ujar Atty.
Atty menyatakan, Megawati sudah sangat berkorban demi persatuan dan kesatuan bangsa, meski sebenarnya dirinya yang lebih berhak menjadi Presiden RI karena partainya memenangkan Pemilu 1999.
"Sampai sekarang, masih segar dalam ingatan saya sebagai kader PDI Perjuangan tentang rekayasa politik Poros Tengah untuk menjegal Ibu Mega menjadi Presiden. Dinamika politik saat itu penuh intrik demi kekuasaan," ungkap Atty.
Atty mengungkapkan, dua tahun setelah mengangkat nya sebagai Presiden, Poros Tengah pimpinan Amien Rais juga yang mempelopori penggulingan Gus Dur.
Karena itu, Atty berharap jangan ada pihak yang menyebar tuduhan sebagaimana yang dilayangkan politisi Partai Demokrat itu terhadap Megawati.
Baca: Bagaimana Cara Perempuan Sukses? Ini Tips Atty Somaddikarya
"Fitnah dari kader Demokrat yang ditujukan pada Ketum kami salah tempat dan membuat semua kader Banteng se Indonesia kecewa. Fitnah itu cukup hebat dan kejam,dan ini bukan main-main karena kemungkinan ada tujuan untuk menjatuhkan reputasi Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarno Putri," tegas Atty.
Atty menyatakan, seharusnya kader Demokrat itu berterima kasih atas jiwa negarawan seorang Megawati Soekarnoputri. Sebab sejarah mencatat setelah seorang SBY dipecat sebagai Menteri oleh Gus Dur, Megawati mengangkat kembali SBY menjadi menteri.
"Kehormatan dan karir SBY di panggung politik diselamatkan oleh seorang Megawati. Jika pada saat itu tidak ada campur tangan dingin seorang Ibu Megawati, karir SBY tak akan mungkin ada dipuncak teratas dalam politik sebagai Presiden ke 6 RI," ujar Atty.
"Saya sebagai kader Banteng kota Bogor menuntut fitnah ini harus dilawan dengan pembuktian-pembuktian yang terukur dan jelas. Tidak cukup untuk meminta maaf secara terbuka, tapi harus diseret dan di proses secara hukum," tegas Anggota DPRD Kota Bogor itu.