Bogor, Gesuri.id - Anggota DPRD Kota Bogor Atty Somaddikarya menegaskan, blusukan adalah satu cara untuk mengetahui secara pasti kondisi atau keadaan ekonomi masyarakat tanpa rekayasa.
Blusukan, sambung Atty, juga upaya untuk mengetahui secara nyata kondisi masyarakat, tanpa sorotan kamera yang cuma bertujuan menjadikan blusukan itu konten di media sosial.
Baca: Blusukan, Adi Terima Banyak Curhatan Dari Warga
Atty menyatakan hal itu, menyikapi kondisi masyarakat Kota Bogor di pinggiran yang memprihatinkan, yang seakan tak terjangkau blusukan para pejabat pemerintah.
"Saya sangat prihatin dan sangat merasakan kesulitan yang dirasakan masyarakat kota Bogor di pinggiran, posisi saya terasa bukan berada di tengah Kota yang di sebut Kota Bogor," ujar Politisi PDI Perjuangan itu, baru-baru ini.
Tahun 2022 ini, sambung Atty, akan menjadi tahun penentu bagi perjuangan untuk kaum Marhaen.
Baca: Uji Nyali, Risma Lewati Jembatan Gantung di Tempunak Sintang
Atty menegaskan, masyarakat wajib menerima rasa keadilan dalam mendapatkan kesejahteraan yang bersumber dari APBD Kota maupun Provinsi, serta APBN.
"Jangan si penerima manfaat setiap tahun adalah orang yang sama, atau keluarga yang sama berturut-turut," tegas Atty.