Rembang, Gesuri.id - Sudah enam tahun Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mencanangkan ‘Jateng Bershalawat’ sebagai agenda rutin sejak kali pertama dilantik pada 2013 di periode pertamanya menjadi gubernur.
Saat menghadiri Shalawatan dan Halalbihalal Syecher Mania "Plat K" eks Keresidenan Pati di lapangan Karangharjo, Kragan Rembang, politikus PDI Perjuangan itu menceritakan awal mula Jateng Bershalawat digelar.
Awal mula kegiatan yang berlangsung setiap bulan itu memang tidak terlepas dari peran Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Ganjar mengisahkan waktu kali pertama berjumpa habib asal Solo itu di Klaten.
"Pada 2013 lalu saya masih nyalon Gubernur periode pertama di Klaten. Saya dikenalkan dengan habib Syech dan duduk berdampingan. Beliau bertanya, sampeyan sinten? Meh opo? Jarene sampeyan nyalon Gubernur? Gelem salawatan opo ora? Saya jawab, insyaAllah bib. Malah beliau jawab, ora ono insyaAllah, gelem opo ora? Gelem bib. Akhirnya bikin Jateng Bershalawat. Dan ini sudah tahun ke enam," kata Ganjar di Rembang, Senin (1/7).
Ganjar juga menceritakan pengalamannya mengajak bekas Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia, Moazzam Tufail Malik ikut hadiri Jateng Bershalawat. Ganjar menceritakan kembali bagaimana Dubes Moazzam sangat terkesima dengan antusias dan semangat kaum muslim di Jateng.
"Beliau bertanya bagaimana menghadirkan orang sebanyak ini? Mereka hadir dengan niat tulus. Bisa tidak ya seperti ini ada di Inggris? Di London? Bersalawat dengan merdu dan damai seperti ini. Saya merasa iri sebagai seorang muslim, baru merasakan getaran seperti ini," katanya.