Bandung, Gesuri.id - Ketua Yayasan Wilasantana Talaga Manggung Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin berharap Bale Budaya Parahyangan jadi "oase" kebudayaan yang dapat mewadahi kegiatan seniman, budayawan, cendekiawan serta insan kreatif.
"Saya berharap dari Bale Budaya Parahyangan lahir konsep dan gagasan unggulan yang aplikatif, tentang kebergunaan "potensi" kebudayaan dalam bidang pengkajian, penciptaan dan pameran," kata TB Hasanuddin di sela peresmian Bale Budaya Parahyangan di kawasan Kota Baru Parahyangan, Sabtu (20/8).
Baca: Tolak Usulan Luhut, Hasanuddin Sepakat Dengan Presiden
Sebagai tokoh dan sosok yang konsen dalam pengembangan budaya Sunda, dia berharap gedung kesenian ini jadi sarana untuk pengembangan budaya.
"Bale Budaya Parahyangan ini kami persembahkan dengan ikhlas dan tulus untuk digunakan demi pengembangan seni dan budaya masyarakat Tatar Sunda khususnya dan masyarakat Indonesia secara umum," ujar anggota Komisi I DPR RI ini.
Ia memastikan latar belakang pembangunan gedung kesenian itu tidak memiliki motif politik.
"Misinya adalah merawat dan menumbuhkembangkan tradisi kreatif secara partisipatif, dalam bidang seni budaya, lingkungan alam dan kearifan lokal yang hidup dan tumbuh di masyarakat," kata dia.
Bale Budaya Parahyangan sendiri dibangun dengan ide awal sebagai tempat pusat aktifitas masyarakat kreatif dalam mengembangkan budaya dan kesenian.
"Bale Budaya Parahyangan harus berkolaborasi, berproses, berkarya dan berapresiasi secara intens pada "pendidikan" seni budaya, melalui pertunjukan, seminar dan pameran artefak-artefak seni budaya di Pendopo, Ruang pajang, Ruang seminar dan Teater Terbuka," jelasnya.
Baca: Komnas HAM Jangan Membingungkan Masyarakat
Sebagai lembaga kebudayaan, kata Hasanuddin, Bale Budaya Parahyangan wajib berkolaborasi dengan lembaga perguruan tinggi, sanggar-sanggar dan padepokan seni budaya serta komunitas-komunitas kreatif.
"Saya berharap Bale Budaya Parahyangan dapat menjadi Ruang komunitas nasyarakat yanf melakukan kegiatan "kreatif dan partisipatif", melalui laku interaksi sosial budaya yang hidup, tumbuh dan berkembang secara sehat, serta diharapkan mampu menyejahterakan ekonomi lingkungan masyarakat sekitarnya," katanya.
Bale Budaya Parahyangan dibangun di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Bale Budaya Parahyangan berdiri diatas lahan seluas 8000 meter persegi dan dibangun sejak dua tahun silam.
Yayasan Wilasantana Talaga Manggung mendirikan Bale Budaya Parahyangan sebagai upaya melestarikan tradisi, nilai-nilai luhur, dan kearifan lokal yang dimiliki dan dihidupi bersama secara turun-temurun oleh suatu kelompok masyarakat tertentu dalam suatu bangsa.