Semarang, Gesuri.id - Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Bambang Kusriyanto meminta generasi muda untuk memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadai agar mampu bersaing pada era yang serbakompetitif seperti saat ini.
"Untuk itu, pada era globalisasi ini, para pemuda perlu terus mengembangkan diri sehingga memungkinkan untuk mampu berkompetisi," kata Bambang Kusriyanto di Semarang, Sabtu (27/8).
Ia mengatakan bahwa pemuda merupakan aset bagi Indonesia agar bisa menjadi negara maju pada masa mendatang sehingga mereka perlu aktif dan membekali diri mereka dengan ilmu serta keterampilan.
Baca: Rudianto Tjen Apresiasi Festival Pesta Rakyat Piala Merdeka
"Generasi muda bisa menjadi penerus kemajuan bangsa. Peran aktif pemuda bisa dimulai dari hal yang sederhana, salah satunya dengan berperan aktif dalam pembangunan desa," ujarnya.
Menurut pria yang akrab disapa Bambang Kribo ini, Indonesia bakal mengalami bonus demografi pada tahun 2030. Pada masa itu, jumlah penduduk usia produktif yang berusia 15—64 tahun lebih besar daripada penduduk usia tidak produktif.
Penduduk usia produktif jumlahnya diprediksi capai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa sehingga bonus demografi ini harus disikapi secara riil oleh para pemuda agar membekali diri mereka dengan keterampilan.
"Bonus demografi ini bisa menjadi keuntungan dan kerugian sekaligus. Menjadi keuntungan karena akan tersedia banyak sumber daya manusia dalam pembangunan ekonomi. Namun, jika tidak disikapi dengan baik, banyaknya penduduk usia produktif berpotensi menciptakan tingkat pengangguran makin tinggi," katanya.
Bambang Kribo menegaskan bahwa generasi muda merupakan kelompok masyarakat yang paling akrab dengan teknologi digital dan sudah sepatutnya dengan akses informasi yang terbuka mampu mereka manfaatkan dengan baik dengan mempelajari banyak hal positif.
"Semua bisa dipelajari dari internet, mulai dari kemampuan fotografi hingga pemasaran secara digital. Ini yang harus dilakukan generasi muda," kata politikus PDI Perjuangan itu.
Di Kabupaten Semarang, misalnya, para pemuda juga perlu disiapkan agar ikut berperan dalam pembangunan di desanya.
Baca: Hasto Minta Anak Muda Jadi Pemimpin, Bukan Jago Kandang
Diharapkan pula ke depan kucuran dana desa yang semula banyak dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur, semestinya diperuntukkan bagi pemberdayaan masyarakat, khususnya para pemuda.
Para pemuda, lanjut dia, dapat mengambil sejumlah peran dalam pembangunan perdesaan, di antaranya dengan menyampaikan aspirasi, keluhan, serta keinginan masyarakat kepada para pengampu kebijakan. Selain itu, bisa juga menjadi leader atau pemimpin di desa.
Ia menekankan bahwa pemuda perlu berkomunikasi dengan sektor pemerintah, misalnya camat, lurah, kemudian berorganisasi masuk ke karang taruna, dan kegiatan peningkatan sumber daya manusia (SDM).
"Pemberdayaan SDM itu, misalnya menggunakan teknologi guna mempromosikan desa wisata," kata Bambang Kribo.