Ikuti Kami

Bane Raja: KEK Semangkei Harus Berdampak Bagi Masyarakat Sekitar

Di tengah investor yang bertambah dan bertumbuh secara finansial ada 12 triliun lebih yang masuk di Semangkei.

Bane Raja: KEK Semangkei Harus Berdampak Bagi Masyarakat Sekitar
Anggota Komisi VII DPR RI, Bane Raja Manalu saat berdialog dengan manajemen PT KEK Semangkei yang turut dihadiri sejumlah perwakilan aliansi pekerja, DPRD dan pemerintah daerah Simalungun, di Gedung Pusat Inovasi Kelapa Sawit KEK Semangkei. (Foto: RRI/Joko)

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR RI, Bane Raja Manalu meminta kepada manajemen PT Kawasan Industri Nusantara (KINRA) untuk memaksimalkan tenaga kerja lokal. Khususnya karyawan yang berdomisili di daerah yang berada di zona Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Semangkei, seperti Simalungun, Batubara, serta Pematangsiantar.

"Di tengah investor yang bertambah dan bertumbuh secara finansial ada 12 triliun lebih yang masuk di Semangkei, saya minta itu juga harus berdampak kepada masyarakat sekitar. Terutama untuk Kabupaten Simalungun, Batubara, Pematangsiantar. Saya ingin tenaga kerja di sini diserap dan tertampung di tempat ini agar terdampak secara ekonomi buat masyarakat yang ada di wilayah Ekonomi Khusus ini," ucap Bane Raja, dikutip Selasa (22/4).

Bane Raja mengapresiasi gerak cepat manajemen dalam mendatangkan investor untuk berinvestasi di KEK Semangkei. Namun, di tengah capaian target investasi, lantas tidak mengabaikan serapan tenaga lokal, khususnya di Kawasan yang dekat dengan area kerja. 

Keterlibatan masyarakat sekitar sebagai karyawan juga lebih efisien dalam hal percepatan kawasan KEK Semangkei menuju hub Internasional. Meski begitu, anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan ini juga sebanding dengan skill dan kebutuhan yang diinginkan tenant atau perusahaan tersebut. 

"Dari 5.600 karyawan tetap yang ada di sini, saya menginginkan diantaranya itu harus proporsi yang jelas. Secara jarak juga lebih dekat, saya rasa lebih efisien buat masyarakat sini. Tapi, catatannya adalah masyarakat yang diserap di sini harus punya kemampuan yang baik seperti yang dibutuhkan industri. Bukan hanya orang-orang penting diserap, tapi gak punya keahlian," katanya.

Tidak hanya sekadar penyerapan tenaga kerja, pihak manajemen juga rutin melakukan evaluasi serta peningkatan SDM karyawan. Diantaranya melakukan pembinaan dan pengembangan melalui pelatihan kerja yang berkolaborasi dengan pihak terkait di bidangnya. Ini untuk memastikan tenaga kerja yang ada lebih terampil dan berdaya saing. 

"Saya tekankan juga manajemen di Kawasan Ekonomi Khusus ini tidak berlindung di sana. Saya menginginkan antara manajemen dengan investor bisa menjembatani agar kemudian tercipta tenaga kerja yang skill full. Memang sudah dilakukan balai latihan kerja agar kemudian perusahaan di sini mendapatkan pekerja yang sesuai dengan industri yang mereka punya," ujarnya. 

Kebijakan ini dikatakan Bane Raja tidak hanya menguntungkan kedua pihak, namun juga demi kemajuan sektor kawasan industri di Sumatera Utara. 

"Bagaimana tidak sekadar indah dilihat mata, enak terdengar di telinga, tetapi harus terealisasi. Peran saya sebagai anggota DPR untuk memastikan bahwa masyarakat di sini yang punya kemampuan bisa mendapatkan tempat di sini. Jangan di depan kita ada emas, tetapi kita hanya bisa melihat-lihat saja dsn tidak pernah berkesempatan untuk memiliki emas itu," ujar Bane Raja. 

Menanggapi hal itu, Direktur PT Kawasan Industri Nusantara (KINRA) VT, Moses Situmorang sangat menyetujui hal itu. Apalagi, komitmen pihak PT KINRA adalah pemberdayaan masyarakat lokal demi ekosistem yang sehat. 

"Sangat setuju (penyerapan tenaga kerja), karena memang tujuannya supaya ekosistem itu terbentuk dan terjadi smart city. Jadi, artinya berkembang ke kiri dan ke kanan. Itu yang mau kita tangkap peluang-peluang yang ada di kawasan ekonomi khusus," ujarnya. 

Dikatakan Moses, dari total karyawan perusahaan yang berada di KEK Semangkei 80 persen merupakan tenaga kerja lokal. Meski begitu, tentu kuantitas pegawai lokal juga diseimbangkan dengan kemampuan yang baik dan sesuai kebutuhan perusahaan. 

"Kita targetkan pada tahun 2038 akan ada total 50 ribu tenaga kerja yang terserap sekaligus harapannya bisa terbentuk smart city sesuai target kementerian PUPR," kata Moses. 

Sebelum melakukan dialog, Bane Raja dan pihak PT KINRA meninjau sejumlah perusahaan yang telah berproduksi di kawasan KEK Semangkei. Termasuk meninjau proses pembangunan tenant-tenant yang baru akan beroperasi mulai 2025.

Sumber: rri.co.id

Quote