Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah membeberkan kedekatan antara PDI Perjuangan dengan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD.
Basarah awalnya mengungkapkan bahwa disertasinya pernah diuji oleh Mahfud MD pada 2016 lalu.
Saat itu, menurut Basarah, Mahfud mengajaknya untuk berbagi tugas dalam menyinkronkan antara ajaran Islam dan kebangsaan.
Baca: Basarah Sebut Peran Sejumlah Presiden dalam Peringatan Imlek
"Prof Mahfud MD mengajak saya berbagi tugas. Beliau mengembangkan Islam di kalangan kebangsaan, dan saya mensosialisasikan kebangsaan di kalangan Islam," kata Basarah dalam acara peringatan Nuzulul Quran di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (11/4/2023), yang turut dihadiri Mahfud MD.
Mahfud secara khusus diundang datang ke acara itu untuk menyampaikan tausiah.
Basarah menyebut, tugas itu masih diemban oleh ia dan Mahfud hingga sekarang dan secara tidak langsung membuat hubungan antara Mahfud MD dan PDI Perjuangan menjadi semakin dekat.
"Alhamudlilah Prof Mahfud hubungannya sangat baik dengan PDI Perjuangan, khususnya dengan Ibu Hajjah Megawati Soekarnoputri," katanya.
Dalam kesempatan itu, Basarah pun mengajak seluruh umat Islam menjalankan ajaran agama tanpa bersikap egois. Menurut dia, setiap umat muslim memang harus meyakini bahwa Islam adalah ajaran agama yang benar.
Namun, di sisi lain, ia juga mengingatkan, jangan sampai umat Islam justru tidak menghormati ajaran agama lain. Basarah awalnya mengutip pemikiran Bung Karno yang melahirkan sila pertama Pancasila: ketuhanan yang maha esa.
"Makna ketuhanan yang maha esa itu artinya tiap-tiap bangsa Indonesia bertuhan. Bangsa dan negara Indonesia menjadi bangsa dan negara yang bertuhan. Setiap warga bisa menjalankan perintah agamanya dengan luas," kata Basarah.
Artinya, kata dia, setiap warga tidak boleh ada yang menghalangi warga lainnya dalam beribadah.
Baca: Basarah Minta Kader Banteng Pegang Teguh Pancasila!
"Jadi tiada egoisme agama, sebagai umat Islam, saya harus hakul yakin dengan kebenaran Al Quran, bahwa agama yang benar dan diterima oleh Allah swt adalah Islam," kata Basarah.
"Tapi tidak boleh saya mengatakan agama yang lain merupakan agama yang sesat, bahkan rumah agamanya tidak boleh didirikan dan sebagainya," sambung Wakil Ketua MPR ini.
Basarah mengatakan, itu lah yang menjadi prinsip ketuhanan yang berkebudayaan, yang sejak awal negara ini berdiri sudah dicetuskan oleh Bung Karno.
"Prinsip ketuhanan yang berkebudayaan itu intinya kita diajak saling menghormati," katanya.