Ikuti Kami

Basarah Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2024

Oleh karena itu, pemimpin mendatang harus dapat menjawab berbagai persoalan bangsa, termasuk demokrasi.

Basarah Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2024
Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah.

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah menilai Indonesia akan menghadapi tantangan yang berat dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas tahun 2045 mendatang. 

Oleh karena itu, pemimpin mendatang harus dapat menjawab berbagai persoalan bangsa, termasuk demokrasi.

"Masalah politik, terutama demokrasi, sangat tajam mendapat sorotan publik akhir-akhir ini. Ditambah problem kesejahteraan dan hubungan sosial. Itu mengapa, berbagai problem bangsa tersebut harus bisa diselesaikan atau dijawab oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih di Pemilu 2024 lalu," ujar Basarah dalam keterangannya, Senin (20/5).

Baca: Ganjar Deklarasikan Diri Jadi Oposisi di Kabinet Prabowo-Gibran

Basarah mengimbau agar perbedaan pendapat dalam pemilihan umum jangan sampai kembali memicu polarisasi di masyarakat. Pasalnya, hal ini pada akhirnya dapat berimbas pada kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Namun, pemimpin terpilih ditantang harus dapat merekonstruksi kebangkitan dan menjalankan sistem kepemimpinan nasional kuat yang melibatkan partisipasi rakyat dalam kerangka sistem demokrasi kerakyatan. Indonesia bukan milik suatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik suatu suku, bukan juga milik suatu golongan adat-istiadat," papar Basarah.

Lebih lanjut, Basarah menjelaskan dinamika politik, sosial dan ekonomi jangan sampai mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Sebab, masih banyak persoalan bangsa saat ini yang membutuhkan soliditas dan persatuan seluruh elemen bangsa agar dapat bangkit kembali.

Lebih lanjut, Basarah menjelaskan dinamika politik, sosial dan ekonomi jangan sampai mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Sebab, masih banyak persoalan bangsa saat ini yang membutuhkan soliditas dan persatuan seluruh elemen bangsa agar dapat bangkit kembali.

"Oleh karena itu, kepentingan bangsa di atas kelompok mesti terus diutamakan dan harus menjadi landasan bagi setiap pemimpin, berbagai elemen bangsa, organisasi maupun partai politik. Prinsip-prinsip itu harus ada dijalankan dalam kehidupan sehari-hari," ucap Basarah.

Baca: Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi jadi Arah PDI Perjuangan

Basarah mengungkapkan penetapan Hari Kebangkitan Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 316 tahun 1959 dilandasi dinamika politik yang terjadi pada masa-masa awal pasca-kemerdekaan. 

Saat itu, banyak tokoh-tokoh nasional yang bermusuhan satu sama lain. Adanya agresi yang masih dilakukan Belanda pun semakin memperparah kondisi bangsa Indonesia saat itu.

Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-116, Basarah mengimbau seluruh pihak agar terus meningkatkan rasa cinta terhadap bangsa dan negara.

"Kita harus terus menggelorakan semangat rasa cinta Tanah Air dalam konteks kekinian. Memahami ajaran-ajaran Bung Karno untuk mencintai Tanah Air dan menghidupkan semangat kebangsaan diperlukan agar setiap pemimpin dan insan di republik ini memiliki semangat Dedication of Life," pungkas Basarah.

Quote