Jakarta, Gesuri.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, operasionalisasi Tol Trans Jawa bakal mendukung peningkatan daya saing global karena memperlancar arus logistik Nusantara.
"Tol Trans-Jawa akan memperlancar jalur logistik sehingga vendor, misalnya di Sidoarjo tidak perlu mendirikan pabrik di Karawang supaya bisa dekat dengan pabrik utama," kata Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (3/1).
Baca: Tol Trans Jawa Mendukung Distribusi Logistik
Saat mencoba jalur Trans Jawa beberapa waktu lalu, Menteri Basuki juga bercerita, dirinya mendapatkan laporan dari salah satu rekannya yang merupakan pengusaha di bidang logistik bertempat tinggal di wilayah Jawa Timur, bahwa sebelum Tol Trans-Jawa tersambung hingga Jawa Timur, pengiriman logistik hanya dilakukan satu hari sekali.
Namun, lanjutnya, setelah ada Tol Trans-Jawa, pengiriman barang dapat dilakukan hingga sebanyak tiga kali per hari.
"Tol Trans-Jawa oleh seluruh rakyat Indonesia khususnya di Pulau Jawa karena akan memangkas biaya angkutan logistik dan mengurangi waktu tempuh pengiriman barang," paparnya.
Ia mengemukakan bahwa dengan kepastian waktu tempuh, investor dapat membuat perhitungan rencana bisnis yang lebih matang sehingga terbuka lapangan pekerjaan di sekitar pusat perindustrian di setiap daerah.
Selain itu, ujar dia, pembangunan jalan tol juga mengakomodasi pengembangan dan pemasaran produk-produk lokal di rest area tol sehingga tidak hanya diisi oleh produk-produk asing.
Contohnya di rest area KM 538 Tol Sragen-Ngawi yang didominasi kuliner lokal seperti Soto Kwali, Lontong Opor, Soto Madura, Baso Malang dan Kopi lokal.
Di samping ekonomi lokal, dengan waktu tempuh lebih singkat serta berkurangnya biaya operasional angkutan logistik dapat mempertahankan industri tidak terpusat di Kawasan Industri seperti Karawang dan Cikarang namun bisa tersebar di daerah seperti Kabupaten Pemalang, Semarang, Kendal, Klaten dan Sidoarjo.
Karena itu, tidak heran bila Menteri PUPR menyatakan manfaat terbangunnya tol Trans Jawa ini tidak hanya menjadi jalur penghubung transportasi antarkota, tetapi dapat diintegrasikan dengan kawasan industri sehingga mendukung peningkatan daya saing produk Indonesia di pasar global.
Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno mengungkapkan, kehadiran Tol Trans-Jawa yang diresmikan Presiden Joko Widodo dapat membantu pelaku UMKM sekaligus mengenalkan produk unggulan lokal.
"Yang paling saya utamakan juga adalah kita memiliki program seperti yang diminta oleh Presiden Joko Widodo bahwa dengan (hadirnya) jalan tol ini jangan sampai usaha mikro, kecil tidak ada kesempatan," kata Menteri Rini di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (20/12).
Baca: Pemkot Semarang akan Manfaatkan Jalan Tol Trans Jawa
Menteri BUMN menjelaskan bahwa rest area atau tempat beristirahat yang sedang dibangun diharapkan dapat membantu pelaku UMKM di daerah-daerah yang dilalui Tol Trans-Jawa.
Presiden Joko Widodo meresmikan jalan Tol Trans-Jawa, termasuk tujuh ruas tol di antaranya Batang-Semarang sepanjang 75 kilometer (Km), Semarang- Solo Segmen Salatiga-Kartasura sepanjang 31 Km, Ngawi-Kertosono-Kediri Segmen Wilangan-Kertosono 37,9 Km, Gempol-Pasuruan Segmen Pasuruan-Grati sepanjang 14 Km dan Pemalang-Batang sepanjang 39,2 Km, Surabaya-Gempol, dan Jombang-Mojokerto.