Kota Bandung, Gesuri.id - Ketua Komisi I DPRD Jawa Barat Bedi Budiman mengapresiasi kegiatan Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) 2022 yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Menurut Bedi, inovasi dalam pemerintahan akan mendorong tata kelola pemerintahan serta pelayanan publik yang efisien, dan tepat sasaran.
Baca: Gembong: Stok Air Bersih Harus Jangkau Seluruh Pelosok DKI
“DPRD memberikan apresiasi pada stakeholders dan inovator yang telah berkontribusi dalam pembangunan daerah melalui inovasi yang luar biasa. Terlebih lagi karya mereka akan dilindungi dengan hak kekayaan intelektual (HAKI) sehingga menambah motivasi dan kreatifitas para inventor," kata Bedi.
Politisi PDI Perjuangan ini juga mengingatkan agar Pemerintah Daerah menyiapkan infrastruktur termasuk sumber daya bila kemudian penemuan atau inovasi tata kelola pemerintahan itu kemudian diadopsi menjadi satu kebijakan.
“Jangan sampai pemerintah kota/kabupaten tertatih-tatih mengikuti arah kebijakan Pemprov lantaran kurang sosialisasi dan edukasi,” ujar politisi PDI Perjuangan ini.
Lebih lanjut Bedi mengatakan, inovasi merupakan kata kunci dan harus menjadi role model untuk tingkat nasional. Karena kata Bedi, mengurus Jawa Barat memiliki tantangan tersendiri lantaran karakteristik daerah dan penduduknya yang kompleks.
Inovasi tidak bisa berhenti, inovasi harus terus dilakukan, ASN tidak bisa bekerja hanya untuk menggugurkan kewajiban saja lantaran di era saat ini, harapan dan tuntutan yang begitu tinggi.
"ASN harus jadi lokomotif terdepan. Bahkan DKI Jakarta juga tak ada apa-apanya dibanding Jawa Barat, bahkan jumlah penduduknya sebanyak negara Korea Selatan, kemudian sektor ekonominya ada di bidang pertanian, jasa dan lainnya," pungkasnya.
Diketahui, KIJB diselenggarakan Pemda Provinsi Jawa Barat, dimulai dengan membuka pendaftaran pada bulan Juni 2022, di mana terdaftar 681 inovasi dari seluruh kabupaten, kota, Perangkat Daerah Provinsi, BUMN, BUMD dan kementerian, lembaga, dan perguruan tinggi di Jawa Barat.
Dari 681 inovasi, diseleksi administratif dan substantif pada bulan Juli-Agustus 2022 menjadi 441 inovasi. Kemudian dilakukan seleksi ekspose dan wawancara pada bulan Oktober 2022 pada 45 inovasi terbaik.
Baca: Gembong Minta Heru Kembalikan Nama Pulau yang Diubah Anies
Tahap selanjutnya, tim penilai independen yang berjumlah 7 orang dan berasal dari akademisi, praktisi, media dan swasta melakukan tahap akhir seleksi yaitu validasi lapangan ke 21 inovasi di Jawa Barat.
Top 21 KIJB tahun 2022 terdiri dari 5 inovasi terbaik dari Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat, 5 inovasi terbaik dari kabupaten se-Jawa Barat, 5 inovasi terbaik dari kota se-Jawa Barat, 3 inovasi terbaik dari BUMN atau BUMD, dan 3 inovasi terbaik dari kementerian/lembaga/perguruan tinggi.