Semarang, Gesuri.id - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang Supriyadi mengatakan, sebagai kota besar, Semarang menjadi sasaran operasi transportasi online seperti halnya taksi dan ojek online. Menurutnya, hal itu menjadi salah satu penyebab kemacetan di Kota Semarang.
“Operator harus membantu Pemerintah Kota Semarang. Sebab dari operator sebenarnya bisa memverifikasi, kendaraan yang dari luar Semarang, ya, tidak boleh beroperasi di Semarang,” katanya, Rabu (4/4).
Politisi PDI Perjuangan itu mengungkapkan, transportasi online yang beroperasi di Semarang itu tidak hanya dari Semarang itu sendiri, melainkan berasal dari daerah-daerah luar Semarang. Oleh sebab itu, ia meminta operator transportasi untuk menertibkan armadanya.
Baca: Jokowi Minta Ada Patokan Harga Ojek Online
“Kami lebih menekankan peran dari operator, baik taksi maupun ojek online untuk menertibkan anggotanya dalam beroperasi,” tegasnya.
Baca: PDI Perjuangan Bantu Aliando Carikan Solusi Permenhub 108
Lebih lanjut Supriyadi menuturkan, jika operator tidak tegas dalam membatasi operasional transportasi online, terutama yang berasal dari luar Kota Semarang, maka Kota Atlas ini akan semakin mengalami kemacetan parah.
“Kalau perlu verifikasi plat-plat nomor kendaraan yang dari luar Kota Semarang, operator harus menyadari. Jangan sampai mereka ikut beroperasi di Semarang. Jangan menambah kemacetan lalu lintas,” tuturnya.