Jakarta, Gesuri.id - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mengatakan koperasi memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi masyarakat, terutama bagi ketahanan ekonomi perempuan.
"Sebagai gerakan ekonomi rakyat yang didasarkan atas asas kekeluargaan, koperasi bisa menjawab tantangan permodalan yang dihadapi perempuan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah agar bisa terus berkembang," kata Bintang di Jakarta, Rabu (21/10).
Baca: Koperasi Kuat, Ekonomi Rakyat Berdaulat!
Bintang mengatakan koperasi juga menjadi wadah untuk jaringan pemasaran, peningkatan kapasitas kewirausahaan, penciptaan lapangan kerja baru, hingga strategi bertahan dan bersaing.
Menurut Bintang, perempuan Indonesia yang dikenal telaten, mandiri, dan pantang menyerah merupakan modal utama untuk berwirausaha dan berdaya secara ekonomi.
"Saya sangat mengapresiasi dan mendukung strategi Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah untuk membuat koperasi dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan financial technology menggunakan program Rebranding Koperasi dengan pendekatan kampung koperasi berbasis klaster komoditas," tuturnya.
Bintang mengatakan di balik setiap tantangan selalu ada peluang. Bila perempuan bisa bersinergi untuk mengembangkan pengetahuan dan keahlian, pasti dapat bersaing dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.
"Dengan menyatukan kekuatan, perempuan dapat memberikan sumbangsih terbaik demi pembangunan bangsa menuju perempuan berdaya, Indonesia maju," katanya.
Baca: Era Kompetisi, Sigit Minta Koperasi Berinovasi
Presiden Joko Widodo memberikan lima isu prioritas untuk diselesaikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak selama lima tahun. Salah satu isu prioritas tersebut adalah peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan.
Untuk mewujudkan hal itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terus berusaha membangun sinergi, khususnya dengan organisasi-organisasi yang membawahi para perempuan pengusaha dan meningkatkan kapasitas perempuan Indonesia dalam berwirausaha.