Jakarta, Gesuri.id - Pakar Hukum Tata Negara, Bivitri Susanti mengatakan cara berpolitik Presiden Jokowi yang telah membiarkan dirinya masuk ke kebiasaan mewariskan kekuasaan (politik dinasti), itu menunjukkan cara berpolitik yang sangat kotor.
Karena, lanjutnya, Presiden Jokowi telah menggunakan institusi-institusi yang tidak seharusnya disalahgunakan.
"Dan ini tentu saja dalam konteks politik dinastinya Jokowi dan Gibran anak Jokowi yang masih berkuasa, sehingga tangan-tangan kekuasaaan itu bisa efektif dilakukan oleh keduanya," ujarnya, Minggu (29/10).
Bivitri mencatat selama ini dinasti politik sudah banyak terjadi di daerah dan sudah lama sekali dikritik.
Menurutnya, dengan dibawa ke level nasional seakan-akan ada penegasan bahwa ini hal yang lazim dilakukan, bahkan di tingkat nasional.
"Artinya nggak akan ada cara pandang baru untuk berpolitik yang lebih sehat," cetusnya.
Dengan demikian, lanjutnya, dikhawatirkan kedepannya akan lebih banyak lagi dinasti politik yang akan muncul.
"Karena ini jadi seakan-akan sesuatu yang yang benar," tandasnya.
Tambahan lagi, sambungnya, karena dinasti politik ini akhirnya menghasilkan pemimpin yang sebenarnya kapasitas politiknya kurang, namun hanya mengandalkan hubungan kekerabatan.