Jakarta, Gesuri.id - Upaya pencegahan kasus stunting pada anak penting dilakukan dengan cara edukasi masalah kesehatan dan pemberian gizi yang baik bagi Ibu hamil.
Melalui edukasi masalah kesehatan kepada ibu hamil dan pemberian gizi yang mencukupi diharapkan ibu-ibu di tanah air bisa lahirkan anak yang sehat untuk mewujudkan Indonesia Emas di 2045.
Kepala BKKBN, Dr (HC) dr Hasto Wardoyo menegaskan perlunya langkah pencegahan stunting pada anak dilakukan secara terpadu sejak anak masih dalam kandungan hingga perawatan paska melahirkan bagi ibu dan anak dalam Sarasehan Kesehatan Ibu Hamil dan Pencegahan Stunting Wujudkan Generasi Hebat yang diselenggarakan oleh DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta.
Baca: Banteng Kota Yogyakarta Gelar Doa Bersama & Sarasehan
"Saya senang, hari ini di hadir bersama ibu-ibu hamil dengan usia kehamilan yang beragam. Supaya kita sehat ada konsultasi ibu hamil dan pemeriksaan kesehatan, ada makanan sehat, dapur sehat, Indonesia emas 2045 itu harus SDM unggul, banyak hal perlu disiapkan termasuk generasi yang sehat," kata Hasto.
Bertepatan dengan hari kelahiran Ibu Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDI Perjuangan, yang lahir di Yogyakarta pada 23 Januari 1947, rangkaian peringatan diisi dengan sarasehan dan pemotongan tumpeng serta doa bersama dipimpin oleh Kyai Masyhuri.
Sarasehan yang diselenggarakan DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta diisi juga dengan pemeriksaan ibu hamil dan display makanan sehat bergizi menghadirkan pembicara perempuan yaitu Suryani, SE.,MSi, Akt. CA,. Ketua Komisi D DPRD Kota Yogyakarta dari Fraksi PDI Perjuangan dan dr Agustina Tyas Widyaningsih Sp.OG dokter spesialis kandungan RS Pratama Yogyakarta.
Di dalam kesempatan tersebut, Hasto Wardoyo menyampaikan ucapan selamat HUT ke-76 kepada Ibu Hj Megawati Soekarnoputri.
"Bersama ibu-ibu yang periksa kesehatan tadi, di sini, sekali lagi mari mendoakan panjang umur kepada Ibu Hj Megawati Soekarnoputri dan semoga usia yang ada bermanfaat dengan umur yang barokah untuk kita semuanya. Selamat juga HUT ke-50 kepada PDI Perjuangan, semoga selalu membawa amanat rakyat bela kepentingan masyarakat untuk kesejahteraan," kata Hasto Wardoyo, Kepala BKKBN.
Hasto Wardoyo menjelaskan Presiden Joko Widodo sudah sering berpesan agar keluarga muda diperhatikan, ini penting dijalankan oleh semua termasuk dukungan fasilitasi kesehatannya. Saat ini jumlah generasi milenial dominan di tengah masyarakat, soal stunting harus dicegah.
"Pengetahuan soal gizi penting kala Ibu hamil sudah tahu bagaimana mencegah stunting.Bagaimana dengan Ibu hamil yang muntah terus, sehingga tidak bisa penuhi gizi bagi bayi yang di kandungan.Kehamilan yang tidak dikehendaki, perutnya dipukulin, kehamilan yang terencana baik, anaknya bisa lahir sehat, anak jadi sholeh dan sholehah," kata Hasto.
Baca: BKKBN Beberkan Manfaat Audit Kasus Stunting di Tanah Air
Generasi muda yang ada sekarang ini adalah bonus penentu masa depan bangsa sangat bergantung pada anak-anak yang tumbuh kembang baik.
"Anak muda sehat, tidak hamil di usia muda, insya Allah kita dapat bonus demografi tapi kalau sering hamil di usia muda, bisa sengsara karena putus sekolah biasanya. Tugas pemerintah di 2030 bebas orang miskin, dan 2024 bebas miskin ekstrem maka kota Yogyakarta harus berjuang keras karena angkanya masih 17,6 persen kasus stunting data pada 2021. DIY turun masih sedikit sekali, 16,8 persen targetnya dibawah 14 persen," kata Hasto Wardoyo, Kepala BKKBN.
BKKBN siap bersama untuk bantu Ibu hamil di Yogyakarta. Berkaca dari pengalaman Kulonprogo menggerakan tim kader yang gotong-royong, sejak lima tahun lalu didampingi Taiwan, Prof Susan periksa ibu hamil dan berikan saran hingga terbukti stunting nya paling rendah untuk DIY.
"Kader tim pendamping keluarga, di Indonesia ada 200 ribu tim, kalau Yogyakarta nanti bisa dipertemukan 1000 Ibu hamil misalnya dikumpulkan dan BKKBN bisa hadir berikan sosialisasi pencegahan stunting. Tim terdiri dari kader PKK, kader KB dan bidan. Asteria Heni, ini Ibu Satgas BKKBN di Yogyakarta, di kota 495 orang yang dikoordinasi oleh beliau," kata Hasto.