Jakarta, Gesuri.id - Ketua fraksi PDI Perjuangan Gembong Warsono menjelaskan kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta DKI Jakarta di masa peralihan sepanjang tahun 2022 dari kepemimpinan eks Gubernur Anies Baswedan ke Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono.
Baca: Gembong: Stok Air Bersih Harus Jangkau Seluruh Pelosok DKI
Gembong mengatakan ada beberapa program yang mesti menjadi fokus Heru Budi selama memimpin ke depan karena sebelumnya masalah-masalah tersebut tak mampu ditangani dengan baik oleh Anies, terutama dalam persoalan banjir.
"Satu adalah soal pengentasan banjir, kita bicara banjir, tentunya hari ini fraksi PDI Perjuangan menekankan pada Pemprov DKI Jakarta untuk fokus dalam menghadapi cuaca ekstrem," kata Gembong dalam acara Laporan Kerja Politik fraksi PDI Perjuangan DKI Jakarta, di Gedung DPRD DKI, Rabu (28/12).
Salah satu program yang disorot fraksi PDI Perjuangan yaitu pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall sebagai antisipasi terjadinya banjir rob. Gembong meminta Heru Budi bisa mempercepat pembangunan proyek tersebut karena sempat terhalang di zaman Anies Baswedan.
"Tanggul itu gak mungkin dalam tiga bulan atau setahun bisa selesai. Tapi mau tidak mau ini harus dikerjakan, Pak Pj harus fokus untuk bisa mengeksekusi pembangunan tanggul," ujarnya.
Selain itu, Gembong meminta agar Heru Budi bisa mengevaluasi tatanan drainase kota yang ada di Jakarta. Seperti misalnya program drainase vertikal atau sumur resapan era Anies yang menjadi kontroversi.
"Persoalan utama Jakarta kaitan pengentasan banjir adalah soal drainase kota kita yang sangat buruk. Ini juga perlu Pak Heru untuk drainase kota kita," kata Gembong.
Gembong kemudian mengungkit kembali program normalisasi sungai yang tidak sempat dieksekusi Anies selama lima tahun menjabat. Menurutnya, Heru Budi lebih punya keinginan dan visi dalam pengentasan banjir di DKI Jakarta.
Baca: Gembong Minta Heru Kembalikan Nama Pulau yang Diubah Anies
"Terakhir tentunya yang selama lima tahun tidak dieksekusi, kita mendorong tentunya kepada Pj Gubernur untuk fokus melakukan normalisasi. Mau tidak mau kita harus melakukan normalisasi," tegas Gembong.
"Tahapan normalisasi alhamdulillah, dalam waktu dua bulan beliau pimpin Jakarta, alhamdulillah sudah kelihatan eksekusinya," sambung dia.