Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI, Muchamad Nabil Haroen (Gus Nabil) meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) gerak cepat untuk meneliti ulang kandungan etilen glikol pada bahan kemasan pangan.
Di antaranya, seperti plastik kemasan air galon yang berbahan PET serta produk lainnya.
Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya keracunan etilen glikol pada anak-anak seperti yang terjadi di Gambia, Afrika Barat.
Baca: DPR: Teliti Ulang Kemasan Pangan Yang Gunakan Etilen Gikol
“Ini (bahan kimia etilen glikol) sangat berbahaya. Jadi, perlu ada tindakan serius dan cepat dari BPOM terkait zat kimia berbahaya ini," kata dia.
"Jangan sampai kasus yang terjadi di Gambia-Afrika terjadi di Indonesia, di mana anak-anak meninggal dan keracunan akibat konsumsi bahan makanan yang mengandung etilen glikol di atas ambang batas,” katanya, Rabu (19/10).
Sebagaimana riset, lanjut Nabil, etilen glikol cukup beracun dengan LDLO 786 mg/kg berat badan bagi setiap manusia.
Di antara yang berbahaya, utamanya terletak pada rasa senyawa ini yang manis.
Baca: Gibran Siapkan Lahan di Pasar Kliwon Untuk Pembangunan SMA
"Ini mengakibatkan, anak-anak dan hewan sering tak sengaja mengkonsumsinya melebihi dosis maksimal yang diperbolehkan secara medis,” tukas Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama ini
Untuk itu, dia meminta BPOM dan pihak terkait harus bergerak cepat untuk mengecek sirkulasi bahan etilen glikol ini di pasar.
"Jika ada yang tidak sesuai ketentuan, produknya harus ditarik dari pasaran. Kalau produsen bandel dan tidak taat aturan, harus diberi sanksi tegas. Karena, ini membahayakan publik,” ucapnya.