Banjarnegara, Gesuri.id – Ketua Komisi C DPRD Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Bambang Hariyanto meminta BPR (Bank Perkreditan Rakyat) BKK (Badan Kredit Kecamatan) untuk menciptakan produk kredit sektor pertanian. BPR-BKK perlu membidik sektor pertanian, karena mampu bertahan di masa pandemi Covid-19. Selain itu, pengelolaannya menunjukkan tren positif.
Baca : Bursa Ketua PDI Perjuangan Kebumen Menghangat
Pertumbuhan positif di sektor pertanian, kata dia, bisa dikategorikan sebagai penyelemat ekonomi nasional. Sebab, sektor-sektor strategis, seperti industri dan jasa terjun bebas terhantam pandemi Covid-19.
“Kami harapkan BPR BKK bisa menciptakan produk-produk pertanian dalam arti luas,” ucapnya usai pertemuan dengan BPR BKK Mandiraja, Senin (7/3).
Ia meminta BPR BKK Mandiraja agar mengejar nasabah dengan segmen bervariasi. Apalagi, selama ini nasabah loyal sudah berusia 50 tahun ke atas. Maka, diperlukan strategi pasar dengan menarget generasi milenial menjadi nasabah. “Tadi, kan laporannya nasabah loyak yang sudha berumur. Nah, coba sasar nasabah-nasabah yang baru, yang masih segar, nasabah milenial,” tutur Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jateng ini.
Komisi C DPRD Jateng sedang fokus memantau pengelolaan PT BPR BKK. Komisi C DPRD Jateng berharap setelah mengalami perubahan badan hukum menjadi Perseroda, tata kelolanya menjadi lebih baik. Komisi C DPRD juga melakukan monitoring perkembangan kinerja keuangan BPR BKK di masa pandemi Covid-19. Sebab, dampak pandemi Covid-19 sangat terasa terhadap keuangan di BPR BKK.
“Tapi, pada 2022 kami cukup optimis mendapatkan laba bersih yang cukup besar,” ujar Bambang.
Baca : Banteng Jateng Gelar Pendidikan & Pembekalan PUAN Indonesia
Diketahui, BPR BKK Mandiraja memiliki satu kantor pusat dan 15 cabang di tiap kecamatan. Tercatat total jumlah nasabah sebanyak 75.191 orang pada 2021. Rinciannya, tabungan sebanyak 53.869 nasabah, deposito 5.745 nasabah, dan kredit 15.577 nasabah. (dprdjateng.prov.go.id)