Ikuti Kami

Bu Mega Pegang Kendali Penuh, Guntur Minta Kader Waspada Pasca Dokumen Rusia Ungkap Pengkhianatan

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memegang kendali penuh atas komando PDI Perjuangan.

Bu Mega Pegang Kendali Penuh, Guntur Minta Kader Waspada Pasca Dokumen Rusia Ungkap Pengkhianatan
Politisi PDI Perjuangan Guntur Romli.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Guntur Romli mengungkapkan kader-kader PDI Perjuangan sedang dalam kondisi waspada setelah dokumen Rusia mengungkap adanya pengkhianat yang ingin menghancurkan PDI Perjuangan.

Ia menegaskan bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memegang kendali penuh atas komando PDI Perjuangan.

"Suasana kebatinan kader saat ini dalam kewaspadaan yang tinggi, dan partai di bawah kendali penuh Ketua Umum," kata Guntur, Senin (28/4/2025).

Ia lantas mengungkit pernyataan Megawati yang pernah menyampaikan bahwa ada pihak yang mengacak-acak PDI Perjuangan pada 12 Desember 2024 silam.

Guntur menjelaskan bahwa kader PDI Perjuangan berpandangan bahwa kriminalisasi terhadap Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto adalah bagian dari upaya untuk mengacak-acak partai.

"Karena sudah jelas dua putusan pengadilan tahun 2020, Saudara Sekjen tidak terlibat dengan kasus suap," ucapnya.

"KPK kalau mau serius, harusnya menemukan Harun Masiku yang disebut pemberi suap dan mengadili Rosa Muhammad Thamrin serta Dominggus Mandacan yang terbukti memberikan suap ke Wahyu Setiawan sebesar Rp 500 juta," lanjutnya.

Guntur pun mempertanyakan tindakan KPK yang hanya menindak Hasto saja. Ia curiga bahwa KPK menindak Hasto karena hanya dia yang merupakan kader PDI Perjuangan.

"Kenapa KPK tidak melakukannya pada Rosa dan Mandacan? Apa karena mereka bukan kader PDI Perjuangan atau karena mereka menyetor duit ke KPK sehingga tidak bisa diadili?" tuturnya.

Diketahui, "Dokumen Rusia" yang diserahkan Pengamat Militer Connie Rahakundini Bakrie kepada Wakil Sekjen PDI Perjuanganz Yoseph Aryo Adhi Dharmo, masih menyisakan tanda tanya karena belum jelas untuk apa dokumen itu akan digunakan.

Dokumen tersebut disebut sebagai titipan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, yang kini menjadi tersangka kasus suap Pergantian Antar Waktu (PAW) Harun Masiku.

Sumber: nasional.kompas.com

Quote