Jakarta, Gesuri.id - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memastikan ada penambahan bed isolasi hingga 300 dalam rangka mengantisipasi Covid-19.
Terkait itu, ia melakukan pengecekan ke sejumlah rumah sakit untuk melihat kesiapan fasilitas kesehatan tersebut dalam penanganan virus corona alias Covid-19, Selasa (24/3).
Baca: Alhamdulillah, Gubernur Nurdin Negatif Corona
Bersama jajaran Dinas Kesehatan, pengecekan dilakukan di rumah sakit yang berada di wilayah selatan Banyuwangi. Anas langsung menuju RSUD Genteng dan melihat ruangan yang disiapkan untuk perawatan pasien Covid-19.
Anas melihat ruangan yang bisa dioptimalkan untuk melakukan perawatan didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr. Widji Lestariono dan Plt Direktur RSUD Genteng, dr Kurnianto.
Di sana, ada dua gedung yang disiapkan untuk ruang isolasi, yakni gedung diklat dan ruang kelas I. Kapasitas dua gedung itu bisa menampung 50 bed (tempat tidur) isolasi.
"Dua gedung itu akan dioptimalkan untuk ruang isolasi. Ini antisipasi. Semoga akhirnya tidak terpakai karena semua warga sehat," harap Anas.
Optimalisasi gedung rumah sakit juga dilakukan di RS Al Huda. Rumah sakit ini menyiapkan sejumlah ruang kelas III untuk isolasi berkapasitas 50-56 bed.
Selain RSUD Genteng dan Al Huda, ada dua rumah sakit yang mengoptimalkan gedungnya sebagai ruang isolasi, yaitu RS Bhakti Husada Krikilan dan RS Graha Medika.
"Graha Medika 50-53 bed. Sementara RS Krikilan mengoptimalkan bangunan yang ada, sekitar 70-80 bed. Pastinya, kami akan support semua rumah sakit," kata Kepala Dinas Kesehatan dr Widji Lestariono.
"Belum lagi, nanti rumah sakit lain juga kami minta untuk upgrading ruang isolasi, seperti RSUD Blambangan siap 50 bed. Setidaknya, di Banyuwangi ada 300 bed yang disiapkan untuk merawat pasien corona. Semoga juga tidak terpakai karena warga sehat selamat," kata Rio, sapaan akrab Widji Lestariono.
Bupati Anas menyatakan apresiasinya karena semua pihak ikut gotong royong menghadapi musibah ini.
"Terima kasih atas dukungan rumah sakit, dan tentunya para tenaga medis dan paramedis. Dari hati yang paling dalam, kami semua memberikan hormat yang tinggi atas kerelaan rumah sakit dan tenaga medis serta tenaga penunjang lainnya yang telah bersiap melakukan perawatan," kata Anas.
Baca: Ayok Negara G20 “Perang” Lawan Covid-19 & Pelemahan Ekonomi
"Mari bantu para petugas kesehatan yang berjibaku di garis depan ini dengan selalu jaga kesehatan dan jaga jarak, phisycal distancing. Tolong, jangan keluar rumah kecuali ada alasan yang sangat mendesak, kalau keluar juga tolong dijaga jaraknya. Hindari keramaian," kata Anas.
Anas juga berkeliling menggunakan mobil promosi kesehatan untuk mengajak warga menjaga jarak dan sebisa mungkin tidak keluar rumah. Di pasar, dengan pengeras suara Anas menyampaikan bahwa virus corona belum ada obatnya.
“Maka tolong, selamatkan diri sendiri dan orang di sekitar kita dengan jaga jarak, jaga kesehatan. Kalau ketemu orang, jaraknya minimal 1 meter,” pesan Anas kepada pengunjung dan pedagang pasar.
"Ini tolong duduknya jangan berdekatan semacam itu," seru Anas kepada warga.
Pemkab Banyuwangi sendiri juga terus melakukan berbagai langkah pencegahan, seperti penyemprotan disinfektan masal di berbagai area publik. Penyemprotan melibatkan BPBD, TNI, Polri, dan berbagai komunitas serta organisasi kemasyarakatan.