Larantuka, Gesuri.id - Bupati Flores Timur, Antonius Gege Hadjon mengatakan air ibarat bine atau saudari yang melayani.
Baca: Jokowi Diminta Perhatikan Manuver Menteri Terkait Ekonomi
“Bagi masyarakat Flores Timur, air itu laksana bine yang melayani,” ujarnya dalam kegiatan seremonial adat serah terima Air Bersih Hokohorowura di Desa Lamahelan, Kecamatan Ile Boleng, Kamis (5/5).
Ia mengatakan tanggung jawab pemerintah adalah bagaimana menjawabi persoalan-persoalan yang ada di masyarakat.
“Kita tahu kerendahan hati yang luar biasa dari inak amak Hokohorowura yang mau menyerahkan air ini untuk saudara-saudara yang ada di Ile Boleng. Dan air ini dari dana DAK Rp 8,7 miliar,” ujarnya.
Sementara itu, Kades Lamahelan, Dominikus Daton Doni (51) mengatakan bahwa bupati dan wakil bupati Flores Timur sangat berani mengambil sikap sekalipun banyak resiko.
“Saya bilang berani karena sudah beberapa periode gagal. Dan hari ini sukses. Ya, kalau Tuhan dan Lewotanah merestui Breun Jilid II ya tetap dilanjutkan. Tapi kalau memang tidak, maka pemerintahan yang baru harus berani seperti ini,” tukasnya.
Baca: Sebut JIS Mahakarya, Anies Fokus Kampanye Pilpres 2024
Bernard Boro Bura, Ketua Kelompok Sadar Wisata Desa Lamahelan menyampaikan terima kasih kepada pemkab Flotim dan pemdes atas usaha dan keterlibatan mendatangkan air bersih.
“Sampai hari ini kita bisa menikmati air ini. Memang dari zaman ke zaman dan hari ke hari belum bisa. Tapi, hari ini berkat upaya keras pemkab Flotim, pemdes dan unsur lain air sudah bisa masuk. Harapan kami pemkab tidak lepas tangan memberikan perhatian khusus soal perluasan instalasi. Saat ini 200 kran air sudah masuk di rumah warga,” ujarnya. Dilansir dari ekoranttcom.
