Ruteng NTT, Gesuri.id - Bupati Manggarai, Herybertus Nabit, berharap duta milenial bisa menyuarakan isu perubahan iklim dalam konteks lokal, kemudian mempromosi dan memitigasi, terutama yang berhubungan dengan pangan.
Sebab, lanjutnya, dampak perubahan iklim jelas berpengaruh terhadap ketahanan pangan.
Baca: Sebut JIS Mahakarya, Anies Fokus Kampanye Pilpres 2024
Menurut Bupati Hery sapaan akrabnya, hal itu akibat naiknya suhu bumi yang secara otomatis mengubah sistem iklim yang mempengaruhi sejumlah aspek pada perubahan alam dan kehidupan manusia.
Ia juga menjelaskan, cuaca ekstrim seperti hujan yang berlebihan dan kemerau panjang memengaruhi proses tanam dan hasil pertanian.
Ia mencontohkan wujud dari perubahan iklim diantaranya hujan yang tidak teratur serta kurangnya debit air.
“Banyak sumber mata air di kabupaten Manggarai, debit airnya berkurang akibat perambah hutan karena populasi manusia semakin bertambah,” jelasnya saat menutup kegiatan Leadership Camp Para Local Champion, yang digelar oleh LSM Ayo Indonesia, di Ruteng, Jumat (29/4).
Kegiatan tersebut dihadiri perwakilan pemuda dari Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur, yang berlangsung sejak sejak Rabu 27 sampai 29 April 2022.
Baca: Wabup Asmat Minta Pemprov Lebih Terbuka Soal Dana Otsus
Selama ini, ungkap Bupati Hery, guna mengatasi perubahan iklim, Pemda Manggarai telah melaksanakan kegiatan penghijauan di beberapa sumber mata air di Kota Ruteng.
“Wujud nyata dari perubahan iklim itu seperti cuaca yang tidak menentu dan debit air yang semakin berkurang,” bebernya.