Maluku Barat Daya, Gesuri.id - Bupati Maluku Barat Daya (MBD) Benyamin Thomas Noach mengungkapkan MBD menganut adat nyoli lieta namun kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak masih ditemui di wilayah ini.
Baca: Pengibaran Bendera LGBT Kebal Hukum Tapi Provokatif
"Perempuan dan anak merupakan kelompok yang lemah yang sering mendapat tekanan dan kekerasan," jelas bupati, dalam kampanye penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang diselenggarakan Pemkab Maluku Barat Daya dan dicanangkan program inovasi selalu menjadi teman atau selamat, belum lama ini.
Pencanangan program tersebut ditandai dengan kegiatan jalan santai bersama pemerintah deaerah dengan organisasi perempuan serta organisasi keagamaan.
Menurut Bupati Noach, kekerasan terjadi karena faktor lingkungan dan tingkat pendidikan masyarakat.
Untuk itu, lanjutnya, butuh penanganan dan perhatian dari semua pihak untuk memberikan pemahaman, pencerahan, dan pendampingan kepada seluruh masyarakat.
"Perempuan dan anak korban kekerasan termasuk kekerasan seksual sering merasa terkucil dan trauma yang besar khususnya anak anak. Mereka sangat membutuhkan pendampingan dan teman untuk memberikan keluh kesah mereka," kata bupati.
Di akhir kegiatan dilakukan penyerahan handpone dan nomor layanan konseling dari pemerintah daerah kepada Klasis Letti Moa Lakor yang diterima oleh Ketua Klasis Lemola.
Hadir dalam kegiatan itu juga Bupati Maluku Barat Daya, Benyamin Thomas Noach, Ketua DPRD Petrus A. Tunay, Kapolres MBD AKBP Dwi Bachtiar Rivai, Dandim 1511 Pulau Moa, Letkol Inf. Wira Moharromah, Kajari, Bambang Rudi Hartoko, Wakil Bupati MBD, Agustinus Kilikily, Sekda A. Siamiloy, Ketua Klasis Pulau Letti Moa Lakor, Pendeta M.M. Timisela, dan para ASN.
Dalam laporannya Plt Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak MBD Y.D.D. Philipus mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan bertepatan dengan hari Kartini dan hari peringatan HUT perempuan GPM.
Sesuai data yang diterima, lanjutnya, hampir setiap bulan terdapat pelaporan kekerasan perempuan dan anak yang sampai ke tingkat penegak hukum di Maluku Barat Daya.
Baca: Edo Kaize Kaget Lantai Kelas SMAN 1 Asiki Papua Masih Tanah
Untuk itu, guna mengurangi tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak sekaligus menjawab program bupati dan wakil bupati 5 tahun ini dinas sosial, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak mencanangkan program selamat.
"Program ini mengajak kita semua untuk menjadikan perempuan dan anak adalah teman, dengan harapan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak akan berkurang," ujar Philipus.