Jepara, Gesuri.id - Bupati Jepara Dian Kristiandi ikut menari di Alun-alun Jepara bersama 250 penari. Gelaran ini merupakan peringatan Hari Tari Dunia.
Di Kabupaten Jepara, peringatan Hari Tari Dunia baru dua kali diselenggarakan. Pertama, yaitu tahun kemarin yang diselenggarakan secara daring. Dan kedua tahun ini.
Pada perayaan hari tari tahun ini, seniman seniman tari bersepakat untuk membumikan Tari Kridhajati. Yaitu tarian khas Kabupaten Jepara. Dimana Tari Kridhajati menceritakan proses pembuatan ukiran. Di dalam tarian Kridhajati, salah satunya terdapat gerakan yang menggambarkan aktivitas memahat.
Baca: Bupati Andi Cek Kesiapan Posko Pengamanan Lebaran
Peringatan Hari Tari Dunia kali ini diikuti 23 komunitas dan sanggar tari tradisional maupun modern. Dimana usia peserta mulai siswa SD sampai orang dewasa. Ada juga sanggar tari dari Kabupaten Kudus. Jumlah penari yang akan menari massal Tari Kridhajati sebanyak 250 penari.
Ratusan warga turut hadir menyaksikan gelarang yang sudah cukup jarang diadakan di Jepara itu. Tak hanya menyaksikan, mereka juga mengabadikan momen dengan ponsel dan kamera.
Tak mau ketinggalan, Bupati Jepara Dian Kristiandi juga turut datang meyaksikan. Tak cukup hanya memberi sambutan, Andi bahkan ikut menari saat para penari memainkan Tari Tayub. Andi tak kelihatan kaku saat menari. Tubuhnya dilenggak-lenggokkan mengikuti irama dan gerakan para penari lain.
Baca: Bupati Jepara Serahkan Bantuan TIK ANBK ke 112 Sekolah Dasar
“Gelaran-gelaran semacam ini mesti terus ditingkatkan. Sebab, Jepara adalah kota kesenian dan budaya,” kata Andi, Jumat (29/4).
Politisi PDI Perjuangan ini mengapresiasi Dewan Kesenian Daerah (DKD) Jepara yang telah berani membuat gelaran sebesar itu. Dengan melibatkan 250 penari dan menari selama dua jam tanpa henti, menurutnya ini gagasan yang patut didukung.
“Saya harap DKD Jepara terus menguri-uri kebudayaan dan kesenian di Jepara ini. Karena DKD ini bisa menjadi ujung tombak pelestarian kesenian dan kebudayaan yang bisa menjaga arah bangsa,” tutur Andi.