Jakarta, Gesuri.id - Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, menegaskan bahwa pembangunan fisik bukan satu-satunya faktor untuk mewujudkan baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur atau negeri yang maju dan sejahtera.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur harus diimbangi dengan pendidikan karakter dan rasa syukur agar masyarakat dapat berkembang secara holistik.
Hal ini disampaikan Ony saat mengisi kajian Ramadan yang digelar oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ngawi di Islamic Center Muhammadiyah (ICM), Sabtu (15/3/2025). Dalam acara tersebut, ia mendampingi tokoh senior Muhammadiyah, Prof. Dr. Muhadjir Effendy.
Dalam refleksinya, Ony mengutip kisah Ratu Bilqis, seorang pemimpin yang berhasil membawa rakyatnya menuju kesejahteraan dan keberkahan. Ia menyebut bahwa kisah ini telah disampaikan dalam hadits qudsi sebagai contoh kepemimpinan yang ideal.
"Keinginan seorang pemimpin adalah melihat rakyatnya hidup sejahtera sesuai syariat, sekaligus terus berupaya membangun peradaban yang lebih baik," kata Ony yang juga merupakan politikus PDI Perjuangan.
Bupati dua periode ini menjelaskan bahwa berbagai langkah telah ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten Ngawi untuk mendorong kemajuan daerah. Mulai dari pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, hingga menarik investasi guna memperkuat ekonomi kerakyatan.
Namun, Ony menekankan bahwa keberhasilan pembangunan tak hanya diukur dari aspek fisik. Kesadaran masyarakat untuk bersyukur dan berperilaku baik juga menjadi faktor penting dalam membangun peradaban yang lebih maju.
Ia mencontohkan data kecelakaan lalu lintas di Ngawi. Pada 2022, saat kondisi jalan mantap berada di angka 75 persen, tercatat sekitar 1.120 kasus kecelakaan. Namun, pada 2024 ketika kondisi jalan membaik hingga di atas 90 persen, angka kecelakaan justru meningkat menjadi sekitar 1.600 kasus.
"Secara logika, ketika infrastruktur membaik, angka kecelakaan seharusnya menurun. Tapi faktanya justru sebaliknya. Ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter dan kesadaran berlalu lintas masih perlu ditingkatkan," ungkapnya.
Karena itu, Ony mengapresiasi peran Muhammadiyah dalam membangun pendidikan karakter di tengah masyarakat. Ia menilai organisasi tersebut memiliki kontribusi besar dalam membentuk generasi dengan akhlak yang baik dan integritas yang kuat.
Sementara itu, Prof. Dr. Muhadjir Effendy menyebut bahwa Bupati Ngawi memiliki ikatan historis dengan Muhammadiyah. Ia mengungkapkan bahwa kakek buyut Ony, Haji Mas Mansur dari Caruban, merupakan teman dekat ayahnya.
Di sisi lain, Muhadjir juga menyoroti pertumbuhan investasi di Ngawi yang meningkat signifikan dari Rp500 miliar menjadi Rp2,7 triliun. Ia berharap Muhammadiyah dapat ikut berperan dalam perkembangan ekonomi dan sosial di Ngawi.
"Muhammadiyah harus menjadi bagian dari pertumbuhan ini. Tidak perlu muluk-muluk, cukup dengan mengambil peran sesuai kapasitas yang ada," pungkasnya.
Sumber: ketik.co.id