Purbalingga, Gesuri.id - Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, mengatakan penerapan PPKM Darurat yang berlangsung mulai 3-20 Juli 2021, diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap penurunan kasus Covid-19 di Kab. Purbalingga.
Baca: Puan: RAPBN 2022 Harus Responsif Fleksibel Adaptif Pandemi
“Kasus Covid-19 yang terjadi di Kab. Purbalingga akhir-akhir ini meningkat cukup signifikan. Pada 3 Juli 2021, kasus aktif Covid-19 di Kab. Purbalingga mencapai 2.038 kasus. Sebanyak 1.831 diantaranya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing, maupun karantina terpusat. Sedangkan, sebanyak 207 kasus dirawat di rumah sakit, karena mengalami gejala sedang sampai dengan berat. Penambahan jumlah kasus tersebut tertinggi dalam sejarah, yaitu mencapai 303 kasus dan 14 diantaranya meninggal,” tutur Tiwi, sapaan akrab Dyah Hayuning Pratiwi saat memberi pengarahan dalam Apel Gelar Pasukan PPKM Darurat Kab. Purbalingga, Operasi Aman Nusa II Candi 2021, yang dilaksanakan di Halaman Pendopo Dipokusumo, baru-baru ini.
Dalam kesempatan tersebut, Dyah Hayuning Pratiwi meminta kepada Satgas Covid-19, serta seluruh masyarakat, agar bersungguh-sungguh dalam melaksanakan PPKM Darurat ini. Pihaknya berharap, PPKM Darurat tersebut menjadi sia-sia.
Bupati Tiwi menambahkan, penambahan tersebut menyebabkan Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur Rumah Sakit mencapai 70 persen. Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga, saat ini Rumah Sakit di Kab. Purbalingga mulai sulit mendapatkan oksigen. Hal ini merupakan sesuatu yang darurat.
“Hal ini dibutuhkan sinergitas antara seluruh stakeholder terkait, yaitu antara Pemerintah Daerah, unsur Forkopimda, termasuk tokoh masyarakat, agar dalam 2 pekan ini, kita dapat melakukan PPKM Darurat semaksimal mungkin dan seefektif mungkin,” imbuh Tiwi, yang juga Kader PDI Perjuangan Purbalingga.
Baca: Puan: RAPBN 2022 Harus Responsif Fleksibel Adaptif Pandemi
Bupati Tiwi juga meminta kepada petugas Satgas Covid-19, agar tidak pernah lelah dalam melakukan sosialisasi, serta edukasi terkait penerapan protokol kesehatan, baik dengan operasi yustisi, maupun patroli. Meskipun masih banyak masyarakat yang belum menyadari terkait pentingnya protokol kesehatan, namun instansi, TNI/Polri tidak akan pernah lelah dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya protokol kesehatan.