Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Komisi X Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan menyatakan kecewa dengan kelangkaan masker yang masih terjadi hingga saat ini.
Untuk itu, ia meminta pemerintah secepatnya mengatasi kelangkaan yang mengkhawatirkan ini.
Baca: Ganjar: Jangan Timbun Masker, Syukur Didiskon
Demikian disampaikan Putra Nababan, Jumat (13/3), menanggapi makin meningkatnya penyebaran virus corona Covid-19 di Jakarta dan sekitarnya.
Anggota DPR RI Komisi X Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan menerapkan salam anti virus saat berkunjung ke sekolah di Jakarta Timur, baru-baru ini. (Foto: Elva Nurul Prastiwi)
“Fakta di lapangan saat ini masker untuk penderita flu dan batuk masih langka. Padahal mereka perlu menggunakan masker agar tidak menularkan penyakitnya ke orang lain,” ujar Putra yang adalah wakil rakyat dari dapil Jakarta Timur.
Anggota DPR RI Komisi X Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan menggunakan masker saat mengunjungi rumah warga masyarakat di Pulomas, belum lama ini. (Foto: Elva Nurul Prastiwi)
Lebih lanjut Putra mengungkapkan sosialisasi yang dilakukan pemerintah agar warga yang sakit menggunakan masker sudah cukup baik. Apalagi, lanjutnya, himbauan agar mereka melakukan karantina di rumah masing-masing jika kurang sehat.
“Tapi ironsinya himbauan itu tidak diikuti dengan keberadaan masker di lapangan yang sampai hari ini masih sulit dicari. Jika harus mengkarantina diri di rumah, mereka tetap harus menggunakan masker agar tidak menularkan orang di rumahnya,” tutur mantan Pemimpin redaksi televisi berita ini.
Menurut pengamatan Putra, Indonesia bisa menjadi negara yang belum mencapai puncak dari penyebaran Convid-19 seperti China dan Italia. Untuk itu, langkah pencegahan secara masif masih sangat perlu dilakukan oleh pemerintah.
“Barang-barang yang justru sangat penting dimiliki setiap orang di Indonesia saat ini justru langka dan mahal yakni masker dan hand sanitizer atau cairan pembersih tangan,” kata Anggota Komisi X DPR ini.
Putra menyarankan, jika jumlah masker memang terbatas, maka pemerintah bisa menempatkan masker di rumah sakit dan puskesmas untuk diberikan kepada mereka yang sakit tapi berobat jalan.
“Kalau sudah dinyatakan sakit berobat jalan, maka mereka bisa mendapatkan masker dari pemerintah. Cara ini mungkin bisa lebih tepat sasaran, yakni memberikan masker Hanya untuk yang sakit saja,” kata Putra Nababan.
Sementara itu, pemerintah sebelumnya mengumumkan terdapat 34 kasus positif virus corona di Indonesia. Satu orang yang menjalani masa penyembuhan di Jakarta dinyatakan meninggal. Di sisi lain, terdapat tiga pasien yang telah terkonfirmasi sembuh.
Baca: Mafia Masker Corona, Pemerintah Diminta Tindak Penimbun !
Health Organization (WHO) telah menyatakan Covid-19 sebagai pandemi. Hal ini dikarenakan Covid-19 memiliki penyebaran yang cepat hingga ke wilayah yang jauh dari pusat wabah, yaitu di Wuhan, Tiongkok. Adapun Pandemi merupakan epidemic penyakit yang menyebar di wilayah yang sangat luas mencakup lintas benua atau global.