Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris meminta pemerintah segera menyiapkan skenario terburuk jika virus varian baru Omicron XBB semakin mengancam masyarakat.
"Pemerintah juga harus kembali menyiapkan skenario terburuk jika dalam waktu dekat peningkatan angka kejadian dan kematian akibat Omicron XBB ini meningkat secara eksponensial. Apabila langkah pembatasan sosial harus kembali dijalankan demi meredam penularan, maka hal tersebut harus dipersiapkan dengan matang, baik secara teknis di lapangan maupun cara komunikasi kepada publik," ujar anggota Fraksi PDI Perjuangan, Jumat (4/11).
Baca: Rahmad Beberkan Faktor Pemicu Kembali Naiknya Kasus COVID-19
Selain skenario antisipasi ledakan kasus, Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP ini juga meminta pemerintah mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang melibatkan pengumpulan massa dalam jumlah besar, yang kian marak di akhir-akhir tahun ini. Terlebih jika dalam kegiatan tersebut penegakan Prokes sulit untuk diterapkan.
Pada prinsipnya, Charles menyampaikan segala langkah kebijakan antisipasi terhadap potensi ledakan Omicron XBB harus dikaji secara matang dan memerhatikan banyak faktor secara komprehensif.
"Sehingga bisa meminimalisir potensi kerugian yang dialami masyarakat luas. Karena dalam penanggulangan wabah kesehatan, keselamatan rakyat adalah di atas segalanya," paparnya.
Untuk itu Charles mendorong pemerintah agar terus mengingatkan masyarakat untuk menjalani vaksinasi dosis ketiga (booster).
Baca: Hari Sumpah Pemuda, Dewi Aryani Gelar Vaksinasi di 7 Lokasi
Pasalnya, berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 3 November 2022 cakupan vaksinasi dosis ketiga baru mencapai 27,83%.
Terkait segala faktor penyebab lambatnya vaksinasi booster, seperti keterbatasan stok vaksin di daerah, Charles mengatakan pemerintah secepatnya harus mencari jalan keluar. Karena lagi-lagi laju vaksinasi harus berkejaran dengan laju penyebaran virus yang semakin cepat akibat subvarian XBB.
Seperti diketahui bersama, wabah Covid-19 belum sepenuhnya hilang di Indonesia. Di Ibukota Jakarta, angkanya sempat mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada beberapa hari belakangan ini. Munculnya virus varian baru menjadi salah satu yang patut mendapat perhatian serius.