Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Budhi Condrowati menilai pernyataan Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mengungkapkan 1.914 siswa mengulang kelas di seluruh jenjang pendidikan pada tahun 2024 harus menjadi alarm bagi seluruh pemangku kepentingan di bidang pendidikan.
"Angka siswa mengulang kelas sebanyak ini menunjukkan adanya persoalan serius dalam sistem pendidikan kita, khususnya pada jenjang dasar," kata Condrowati ,Senin (28/4).
Baca: Ganjar Pranowo Mempertanyakan Klaim Sawit Sebagai Aset Nasiona
Budhi menyoroti tingginya jumlah siswa SD/MI yang mengulang kelas, yakni mencapai 1.480 siswa.
Menurutnya, ini menandakan bahwa fondasi pendidikan di Lampung masih perlu banyak perbaikan, baik dari aspek kualitas pengajaran, kurikulum, hingga pemerataan tenaga pendidik.
"Kami meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung segera melakukan evaluasi menyeluruh, mulai dari kualitas guru, metode pembelajaran, hingga fasilitas penunjang pendidikan di seluruh daerah, terutama di wilayah tertinggal," ujarnya.
Terkait program Lampung Mengajar, Budhi mengapresiasi langkah pemerintah provinsi dalam menempatkan 117 guru berprestasi di daerah 3T. Namun, ia mengingatkan agar program tersebut tidak hanya berhenti pada penempatan guru semata, melainkan harus dibarengi dengan pendampingan intensif dan monitoring berkala.
"Guru-guru muda ini harus dibekali pelatihan khusus, strategi mengajar di daerah terbatas, dan dukungan sarana digital yang memadai agar upaya meningkatkan mutu pendidikan benar-benar efektif," tegas politisi PDI Perjuangan ini.
Condrowati juga menekankan pentingnya menguatkan peran orang tua dan masyarakat dalam mendukung proses belajar siswa.
Baca: Ganjar Pranowo Harap Masalah Gas Melon Cepat Tuntas
Ia mendorong agar Dinas Pendidikan menggulirkan program-program literasi keluarga dan komunitas belajar di daerah-daerah, khususnya yang capaian akademiknya masih rendah.
"Anak-anak kita butuh ekosistem belajar yang sehat tidak cukup hanya mengandalkan sekolah. Kolaborasi dengan orang tua dan lingkungan sekitar menjadi kunci dalam mengurangi angka tinggal kelas ini," tuturnya.