Jakarta, Gesuri.id - Wakil Bupati (Wabup) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Danang Maharsa meminta perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah itu untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal sebagai upaya mengurangi angka kemiskinan di daerah itu.
"Di Sleman ini banyak tenaga kerja atau calon tenaga kerja yang memiliki kompetensi, saya yakin jika mereka juga merupakan tenaga kerja yang terampil," katanya di Sleman, Rabu.
Menurut dia, keyakinan tersebut didasarkan pada banyaknya perguruan tinggi negeri dan swasta serta sekolah-sekolah kejuruan yang berkualitas.
Baca: Ganjar Tegaskan PDI Perjuangan Siap Berkoalisi dengan Rakyat!
"Tidak sedikit juga warga Sleman yang menjadi alumnus dan memiliki kompetensi serta daya saing yang bagus," katanya.
Danang Maharsa yang juga Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Sleman tersebut mendorong perusahaan-perusahaan, terutama yang tergabung dalam Forum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) Sleman, untuk lebih memberikan kesempatan kepada tenaga kerja lokal.
"Kami yakin melalui Forum TJSP ini, selain bantuan-bantuan sosial yang telah banyak diberikan untuk masyarakat Sleman, juga akan memprioritaskan tenaga kerja warga Sleman," katanya.
Sebelumnya Forum TJSP Kabupaten Sleman telah menyalurkan bantuan sosial senilai Rp4,6 miliar lebih kepada masyarakat Sleman. Ketua Forum TJSP Sleman Dwi Nurwata mengatakan Gebyar TJSP Merdeka 2024 merupakan acara Gebyar TJSP yang ketiga kalinya sejak 2022.
Menurut dia, pertama kali dilaksanakan pada 2022 terdapat 21 perusahaan yang berpartisipasi dengan total bantuan sebesar Rp612 juta.
"Kemudian pada 2023 lebih banyak perusahaan yang berpartisipasi, dimana 27 perusahaan di Sleman berpartisipasi dengan total bantuan yang disalurkan mencapai Rp2,3 miliar. Bantuan yang disalurkan bervariasi, mulai dari sembako, beasiswa bagi siswa SD sampai dengan universitas, infrastruktur dan lain-lain," katanya.
Ia mengatakan Pada tahun ini terdapat 37 perusahaan yang berpartisipasi dengan total bantuan mencapai Rp4,647 miliar lebih. "Pada 2024 jenis bantuan TJSP perusahaan lebih bervariasi lagi, dimana di tahun ini beberapa bantuan TJSP perusahaan dialokasikan pula untuk pengadaan sarpras dan peralatan untuk penanganan sampah, dan penanganan stunting," katanya.
Dwi mengatakan pengurus Forum TJSP bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman juga menginventarisir dan menyusun daftar usulan TJSP yang dapat digunakan oleh perusahaan sebagai referensi dalam menyusun dan melaksanakan program TJSP-nya.
"Usulan tersebut beberapa telah ditangkap oleh perusahaan dan disalurkan bersamaan dengan pelaksanaan acara Gebyar TJSP Merdeka 2024," katanya.
Pada Gebyar TJSP Merdeka 2024 Selasa (20/8) bantuan TJSP diklasifikasi dalam beberapa kategori yakni untuk penanggulangan kemiskinan Rp505 juta yang diwujudkan dalam bentuk sembako, sarpras pelatihan difabel, santunan anak yatim dan lainnya.
Baca: Ganjarist Sambut Baik Posisi Ganjar & Ahok di DPP PDI Perjuangan
Kemudian untuk Pendidikan sebesar Rp1,1 miliar untuk beasiswa siswa SD sampai universitas dan pembangunan ruang kelas. Untuk pemberdayaan ekonomi sebesar Rp1,5 miliar untuk gerobak angkringan, pemberdayaan kelompok tani dan UKM.
"Sedangkan di bidang kesehatan, teralokasi dana sebesar Rp15 juta untuk penanganan stunting dan donasi ke yayasan kanker anak serta untuk pelayanan publik berupa peningkatan sarpras pasar, pengadaan ambulan dan mobil mohecare, dan lain-lain sebesar Rp933 juta," katanya.
Sedangkan untuk lingkungan hidup mendapat alokasi dana sebesar Rp437 juta untuk bibit bambu dan penanaman pohon di lahan kritis, pengadaan sarpras dan peralatan pengolah sampah, pengadaan sarpras dan pendampingan pembuatan pupuk ramah lingkungan.
"Selanjutnya untuk infrastruktur, mendapat alokasi sebesar Rp47 juta untuk pembangunan infrastruktur di desa, mushala dan kantor pelayanan publik," katanya.