Jakarta, Gesuri.id - Wakil Bupati sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sleman Danang Maharsa menjelaskan, refleksi kinerja merupakan upaya untuk melakukan identifikasi capaian.
Selain itu, tantangan yang dihadapi dan strategi yang perlu ditingkatkan ke depan.
“Reviu kinerja ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk menghasilkan rencana aksi yang lebih efektif dan inovatif," katanya.
Baca: 9 Prestasi Mentereng Ganjar Pranowo Selama Menjabat Gubernur
Danang juga menyoroti pentingnya kemampuan anggota TPPS untuk memastikan kelompok sasaran mendapat pelayanan yang baik. Harapannya, masyarakat bisa mempraktikkan perilaku hidup sehat.
"Perkuat sinergi untuk sukseskan penurunan stunting. Kolaborasi lintas sektor adalah kunci keberhasilan," kata Danang.
Sementara itu, Kepala DP3AP2KB Sleman Wildan Solichin menjelaskan, reviu kinerja merupakan langkah ke-delapan dari tujuh aksi konvergensi stunting yang telah dilakukan sebelumnya.
Mulai dari analisis situasi, membuat rencana kegiatan, rembug stunting, pembuatan peraturan bupati tentang peran desa, pembinaan kader, melakukan sistem manajemen data, hingga pengukuran dan publikasi.
Baca: Ganjar Sentil Jokowi yang Tak Kembalikan KTA PDI Perjuangan
"Upaya percepatan penurunan stunting masih menjadi prioritas. Peran TPPS sangat penting untuk mewujudkan zero new stunting,” kata Wildan
Setelah dilakukan reviu sendiri terdapat tiga kapanewon terbaik dalam penurunan stunting. Pertama adalah Berbah, kedua Ngaglik, dan ketiga Tempel.