Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto, menilai keikutsertaan Indonesia dalam kelompok negara BRICS merupakan langkah strategis yang bisa membuka jalur alternatif dalam memperkuat posisi ekonomi Indonesia di tengah tekanan global, termasuk dalam menghadapi kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat.
Hal ini disampaikannya usai menjadi narasumber dalam forum Dialektika Demokrasi bertema “Kebijakan Tarif Resiprokal AS, Apa Dampak Ekonomi dan Politik Bagi Indonesia dan Bagaimana Solusinya” yang digelar di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (24/4/2025).
“Saya pikir itu membuka jalur yang alternatif. Tapi bagi Amerika itu kan juga tentu kita nggak tahu sikapnya bagaimana. Kok you beralih ke BRIC, gitu kan,” kata Politisi Fraksi PDI Perjuangan.
Menurut Darmadi, keikutsertaan dalam BRICS bukan semata-mata langkah geopolitik, namun juga menjadi saluran penting untuk diversifikasi pasar ekspor Indonesia.
Ia menilai Indonesia harus berani memanfaatkan berbagai peluang global untuk menghindari ketergantungan pada pasar tradisional.
“Indonesia perlu diversifikasi pasar. Itu kan perlu. Kita punya kok tool-nya, kenapa kita tidak manfaatkan?” tegasnya.
Lebih lanjut, Darmadi mendorong pemerintah dan pelaku usaha untuk fokus pada ekspor produk-produk bernilai tambah tinggi, bukan sekadar komoditas mentah atau produk yang hanya berperan sebagai subkontraktor merek asing.
“Kalau jualannya jangan itu-itu aja. Yang bernilai tinggi dong. Itu di-create value dong,” ucapnya.
“Jangan kita yang buat, merek lain yang ditempel. Tapi produk-produk kita harus bernilai tinggi,” tambahnya.
Ia meyakini bahwa BRICS bisa menjadi salah satu kanal penting dalam strategi tersebut, berdampingan dengan saluran dagang dan investasi yang selama ini telah dijalani oleh Indonesia.
“Itu hal yang harus dilakukan dan itu lewat BRICS kan juga salah satu saluran,” pungkasnya.
Sumber: www.klikwarta.com