Ikuti Kami

Darmadi Kritisi Impor Gula Kristal Mentah yang Kembali Dibuka: Pemerintah Harus Konsisten!  

Darmadi: Kalau terpaksa impor, tapi untuk kesejahteraan rakyat kita setuju. Tapi buat perencanaan yang matang.

Darmadi Kritisi Impor Gula Kristal Mentah yang Kembali Dibuka: Pemerintah Harus Konsisten!  
Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto mengritik langkah pemerintah yang akan membuka kembali impor Gula Kristal Mentah (GKM) sebanyak 200 ribu ton.

Menurutnya, langkah tersebut tidak mencerminkan konsistensi pemerintah yang selalu menggembar-gemborkan swasembada pangan di satu sisi.

“Pemerintah harus konsisten intinya. Kalau belum pasti atau matang, jangan buat statement atau janji,” kata Darmadi, dikutip Minggu (9/3/2025).

Darmadi mengaku memaklumi langkah pemerintah yang hendak membuka kran impor gula. Asalkan, lanjut dia, impor tersebut dilakukan dalam kondisi yang benar-benar mendesak dan berbasis data yang kredible.

“Kalau terpaksa impor, tapi untuk kesejahteraan rakyat kita setuju. Tapi buat perencanaan yang matang, supaya jangan banyak janji. Kalau janji-janji tidak terpenuhi kan membuat integritas Pemerintah bisa terdilusi,” tandasnya.

Darmadi kembali menegaskan, cita-cita swasembada pangan akan jauh dari kata terealisasi, jika pemerintah kerap berubah-ubah dalam menetapkan sebuah kebijakan.

“Pada akhirnya cita-cita swasembada pangan hanya sekedar ilusi belaka, jika setiap kebijakan kerap diubah-ubah tanpa basis kajian yang memadai,” tegasnya.

Kembali ke soal impor gula, Darmadi menilai, pemerintah seolah terkesan tidak memiliki basis data yang akurat terkait kebutuhan maupun kapasitas produksi gula dalam negeri.

“Impor harusnya jadi opsi terakhir, itupun dengan syarat bahwa kebutuhan gula dalam negeri memang tidak bisa dipenuhi oleh industri lokal. Tapi, pertanyaannya apakah benar industri lokal kita tak sanggup penuhi kebutuhan dalam negeri?” tandasnya.

Darmadi juga mengingatkan agar pemerintah tak gemar mengumbar retorika ke hadapan publik hanya demi kepentingan politik pencitraan semata.

“Periode sebelumnya publik sudah overload atau bosan dicekoki narasi-narasi penuh janji-janji kosong. Mestinya pemerintah sekarang tidak meniru model sebelumnya yang hanya pandai beretorika, tapi tidak pernah konsisten dalam mengimplementasikan janjinya,” ungkapnya.

Terakhir, Darmadi mengingatkan, jika impor gula terus dilakukan bukan tidak mungkin industri lokal banyak yang akan gulung tikar ke depannya.

“Ketimbang sibuk dengan impor, mestinya pemerintah fokus membenahi industri gula kita dari hulu ke hilirnya yang selama ini banyak problem (supply chain, monopoli kelompok tertentu, para petani tebu yang belum sejahtera dan lain-lain),” pungkasnya.

Sumber: www.kedaipena.com

Quote