Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon menilai Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) gagal melaksanakan tugasnya menjaga keamanan siber karena ada ratusan juta praktik peretasan yang terjadi di Indonesia, termasuk peretasan yang diduga dilakukan terhadp data BPJS Kesehatan.
Baca: Penanganan Covid-19 DKI Paling Buruk, Anies Tidak Jelas!
Effendi pun mengkritik kinerja (BSSN) setelah munculnya dugaan kebocoran data milik BPJS Kesehatan.
"Tugas BSSN itu menjaga keamanan siber, jadi bukan kamu yang kasih kuliah ke rakyat Indonesia, beritahukan apa tugasnya, tugas Anda itu gagal," kata Effendi dalam diskusi yang disiarkan akun YouTube MNC Trijaya, Sabtu (29/5).
"Ratusan juta itu hacker itu ke Republik Indonesia, rautsan juta, ini hanya salah satunya ini," ujar dia.
Effendi juga mempertanyakan langkah BSSN setelah munculnya isu kebocoran data yang masih berkoordinasi ke sana-sini. Politikus PDI Perjuangan itu berpendapat, BSSN seharusnya mengambil inisiatif untuk mengatasi hal tesebut sebagai bagian dari tugasnya menjaga kemanan siber.
"Minta tidak diminta, kalian harus masuk, mem-protect melindungi itu. Eggak ada begitu 'kita menunggu, ini urusan bareskrim urusan apa,' kasih saja ke pos polisi sekalian," ujar Effendi.
Baca: 97.000 Data PNS Fiktif, Rifqi Karsayuda: Negara Dirampok!
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan, sampel data 279 juta penduduk Indonesia yang bocor diduga merupakan data BPJS Kesehatan.
"Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan bahwa sampel data diduga kuat identik dengan data BPJS Kesehatan," kata Juru Bicara Kemenkominfo Dedy Permadi dalam laman resmi Kemenkominfo, Jumat (21/5).