Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus menjelaskan perbedaan antara ketahanan pangan dan kedaulatan pangan.
Deddy memaparkan, ketahanan pangan itu masih berbicara soal harga, kelangkaan dan impor.
Baca: Soal Makan, Deddy Sebut Korsel & Jepang Jadi Contoh
Intinya, ketahanan itu seringkali hanya masalah bagaimana masyarakat bisa mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau.
"Sedangkan kedaulatan itu tentang kemampuan berdikari dan memproduksi sendiri. Negara seluas dan populasi besar seperti kita tidak mungkin mencapai kedaulatan pangan dengan hanya bergantung pada komoditas tunggal," ujar Deddy.
Deddy menambahkan, kedaulatan pangan itu berarti memastikan bahwa kita punya kemampuan memproduksi bahan pangan vital yang kita butuhkan tanpa impor. Kedaulatan pangan juga harus mempertimbangkan alternatif-alternatif bahan pangan sebagai substitusi atau tambahan (mixer).
"Kedaulatan pangan juga berarti mengubah politik pangan dan pola konsumsi pangan," ujar Deddy.
Deddy pun mengungkapkan, berbagai pola penyediaan pangan kita sejak era pemerintahan Soeharto hingga Jokowi periode pertama, semuanya gagal.
Baca: Gilbert Minta Disnaker Awasi Perusahaan Tak Terapkan WFH
Termasuk food estate yang di Papua itu.
"Kalau saran saya, jangan berkutat dengan beras saja tetapi berpikir bahan pangan alternatif, baik itu substitusi maupun tambahan. Misalnya talas, singkong, kentang, jagung, yang dapat ditanam dipekarangan, dilahan desa," ujar Deddy.