Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus ikut menanggapi rencana masuknya 500 TKA China (tenaga kerja asing asal China) ke Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kedatangan 500 TKA China itu untuk bekerja di pabrik smelter milik perusahaan PT VDNI di Kabupaten Konawe, Sultra.
Baca: TMP Jaktim Peringati Hari Buruh, Berbagi Ratusan Takjil
Deddy mempertanyakan para pihak yang meributkan soal TKA yang mau kembali kerja di Sultra tersebut, dan mengaitkannya dengan pandemi Covid-19.
"Pastikan saja mereka swab test, buang ke laut yang positif. Yang bekerja terapkan aturan jarak fisik yang ketat dan selalu dimonitor," ujar Deddy.
Deddy menegaskan, smelter itu harus beroperasi karena punya kewajiban kepada bank dan investor. Pemilik smelter juga harus menghidupi karyawannya dan memenuhi pesanan produksinya.
Baca: TMP Jaktim Peringati Hari Buruh, Berbagi Ratusan Takjil
Kalau tidak, perusahaan itu pasti bangkrut. Dan ujung-ujungnya kita juga yang dirugikan.
"Jangan lupa bahwa untuk membangun satu smelter itu menanam uang miliaran dolar dan menyangkut hajat hidup orang banyak!," tegas Deddy.