Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi II DPR Deddy Yevri Sitorus mengritik keras Kementerian ATR/BPN terhadap persoalan agaria. Menurutnya, ATR/BPN masih mengedepankan penyelesaian secara hilir, yang kurang berurusan dengan rakyat.
"Kalau melihat dari 100 program kerja Menteri tadi, jelas terlihat poin paling penting dua terutama itu urusannya dengan swasta bukan urusannya dengan rakyat, itu programatik, hilir," kata Deddy di ruang rapat Komisi II DPR, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10).
Menurutnya, insan agraria pasti terlibat dalam persoalan tanah. Politisi PDI Perjuangan ini meminta negara maupun Kementerian ATR/BPN segera taubat berjamaah.
“Karena saya punya premis semua kekacauan ini pasti terjadi karena melibatkan insan agraria, atau pasti tidak terjadi jika tidak melibatkan insan agraria, kan di sana persoalannya," ujarnya.
"Jadi kembali ke dalan dulu kita sebelum kita membuang buang umur bicara kasus kasus, tidak hanya Kementerian Agraria, negara ini harus bertaubat menurut saya untuk urusan agraria ini Pak, harus bertaubat kita ini taubat berjamaah," sambungnya.
Deddy menilai keadilan soal agraria sudah sulit didapatkan. Dia menyinggung segelintir kelompok yang bisa menguasai ratusan ribu hektar tanah, sedangkan rakyat kesulitan.
"Karena apa? rasa-rasanya di seluruh penjuru negeri ini keadilan agraria ini mustahil didapatkan pak, mustahil. Bagaimana sebuah kelompok usaha atatu individu bisa menguasai ratusan ribu hektar, jutaan hektar tapi tanah rakyat yang 20×15 mungkin mereka harus berdarah-darah kan problem kita disana Pak," pungkasnya.
Sumber; www.merdeka.com