Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus tidak setuju dengan coret-coretan 'Adili Jokowi' yang bermunculan di sejumlah daerah, karena hal itu termasuk perbuatan vandalisme.
"Kalau coret-coret di tembok, menurut saya, kurang pas karena itu bisa disebut vandalisme," kata Deddy Sitorus, dikutip Rabu (12/2/2025).
Deddy menilai sebetulnya suara-suara seperti pada tulisan tersebut sah dilakukan. Hanya, menurutnya, lebih baik jika itu direalisasikan dengan laporan ke KPK.
"Sah-sah saja ada suara seperti itu, ini negara hukum dan negara demokrasi. Yang benar itu seperti mereka-mereka yang melaporkan ke KPK atau mengadakan unjuk rasa," ucap anggota Komisi III DPR itu.
Deddy menduga tulisan itu muncul dari keresahan anak-anak muda yang enggan menyuarakan pendapat di depan publik. Namun dia menilai keresahan terhadap Jokowi memang sudah meluas.
"Tetapi bagi saya munculnya tulisan-tulisan itu dilakukan oleh anak-anak muda yang tidak mau demo atau sifatnya individual. Bahwa muncul di banyak tempat berarti isu itu sudah meluas," ujarnya.
Untuk diketahui, Satpol PP Kota Solo diketahui menghapus tulisan cat semprot 'Adili Jokowi' yang bermunculan di Solo. Tulisan itu ditemukan di enam titik, seperti di Jalan Prof Soeharso, Jalan Ki Hajar Dewantoro, dan di Jalan Tentara Pelajar.
Jembatan di Surabaya juga menjadi sasaran vandalisme. Tulisan 'Adili Jokowi' muncul di delapan lokasi jembatan yang menjadi sasaran aksi vandalisme tersebut.
Satpol PP Kota Jogja juga turun tangan membersihkan tulisan 'Adili Jokowi'. Tulisan tersebut terlihat di antaranya di simpang empat AM Sangaji Jetis, di tembok Stadion Mandala Krida, dan di Jalan Sultan Agung Gondomanan.
Sumber: news.detik.com