Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Dewi Tanjung menilai KPK lemah dan 'buta' terhadap kasus yang ada di depan matanya.
Kasus yang dimaksud adalah dugaan Anggaran Siluman di Pemprov DKI Jakarta terkait Formula E.
Baca: Dewi Tanjung Ingatkan HRS Perlihatkan Hasil Swab Test!
Tak hanya itu ia memplesetkan kepanjangan KPK dari Komisi Pemberantasan Korupsi menjadi Komisi Perlindungan Kadrun.
"KPK (Komisi Perlindungan Kadrun) Faktanya KPK Lemah dan Buta tuli akan kasus di depan matanya. Yaitu Adanya Dugaan Anggaran siluman di Pemprov DKI dan Kasus Formula E yg mana itu menyeret Gubernur seiman Anis Baswedan dan kelompoknya yg bercokol di Balaikota," cuit akun @dtanjung15, Jumat (27/11).
Selain itu, ia juga mengungkap dirinya sebenarnya telah memprediksi nasib menteri KKP Edhy Prabowo.
Bahkan ia pun tidak setuju jika posisi Menteri Kelautan dan Perikanan dijabat oleh Edhy Prabowo.
Dewi pun juga mengungkapkan jika dirinya tidak setuju pada Presiden Jokowi yang mengangkat Edhy sebagai menteri.
Hal tersebut diketahui dari cuitan akun twitter pribadi Dewi Tanjung pada hari ini Jumat (27/11).
Terkait kasus dugaan korupsi yang menjerat Edhy Prabowo, Dewi pun ikut berkomentar dengan mengungkapkan ketidaksetujuannya.
Dewi pun mengaku jika dirinya lebih suka posisi menteri di KKP diisi oleh Susi Pudjiastuti.
Baca: Masinton Nilai Novel Bamukmin Miskin Pengetahuan Sejarah
Dalam cuitannya ia mengungkapkan jika pernah menyampaikan pada temannya jika Edhy Prabowo tak akan lama menjabat sebagai menteri di KKP.
"Jujur ya dari awal Nyai Tidak Setuju Eddy Prabowo jadi menteri Dan Nyai Pernah bilang sama Teman bahwa beliau tidak akan lama jadi menteri. Karna Nyai Sangat suka sama kerja Bu Susi Pudjiastuti. Nyai sempat kecewa jg sama keputusan Pak Jokowi kok Bu Susi ngga jadi menteri," cuit Dewi Tanjung.
Seperti yang diberitakan sebelumnya Menteri KKP Edhy Prabowo diamankan oleh KPK dalam sebuah operasi tangkap tangan.
Dikabarkan kini Edhy Prabowo sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan ekspor benih lobster.