Kediri, Gesuri.id - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono bakal menggelar festival seni dan budaya di empat titik di Kabupaten Kediri selama 2022. Rencana itu menindaklanjuti aspirasi pelaku seni yang mengeluhkan sepinya pagelaran seni dan budaya akibat pandemi.
Baca: Usut Korupsi Pembebasan Lahan Cipayung, Pemprov DKI Lemah!
Salah satu pelaku seni Wiwied Asri Susanto menyampaikan, pagelaran seni sangat diperlukan untuk menghidupkan kembali perekonomian bagi pelaku seni.
“Mohon diadakan kembali Mas, teater panji dan jaranan di Kabupaten Kediri ini,” usul Wiwied kepada bupati yang kerap disapa Mas Dhito dalam acara Kamis Ngopi, pekan lalu.
Menanggapi keluhan pelaku seni tersebut, Mas Dhito menyampaikan warga di Kabupaten Kediri rindu pagelaran seni.
Namun dia minta masyarakat untuk terus menjaga protokol kesehatan dan harus divaksin untuk membentuk kekebalan komunal.
“Semoga setelah kita bisa berdampingan dengan Covid-19, dimana sudah melalui fase (dampak) Covid-19 ini hanya seperti flu biasa. Dan disitulah kita akan genjot lagi kesenian dan kebudayaan Kabupaten Kediri,” kata Mas Dhito.
Setelah kekebalan komunal ini terbentuk, kata kader Banteng ini, di tahun 2022 minimal akan diadakan empat festival atau pagelaran seni dan budaya. Seperti Teater Panji dan Jaranan.
Baca: Tidak Etis! Suhaimi PKS Jangan Kompor Soal UU IKN
Menurutnya, kekayan seni dan budaya di Kabupaten Kediri luar biasa. Dia sempat terlihat blusukan di beberapa daerah untuk menggali potensi seni dan budaya. Seperti yang dia lakukan ketika berkunjung di Desa Brumbung, Kecamatan Kepung.
Bupati berusia 29 tahun ini menceritakan banyak kesenian di daerahnya yang perlu digaungkan. Di Brumbung, ada tarian asli desa tersebut yang jarang orang mengetahui.
“Saya sempat ke Desa Brumbung, disana ada tarian khas asli desa tersebut. Namanya Tari Kenaren,” bebernya. Dilansir dari pdiperjuanganjatim.