Jakarta, Gesuri.id - Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menargetkan hingga tahun 2024 angka stunting di Republik Indonesia secara nasional turun 14 persen.
Baca Megawati: Perempuan Harus Miliki Wawasan Luas dan Pintar
"BKKBN mengemban tugas dari Presiden Jokowi dalam rangka menurunkan angka stunting," ujarnya saat menjadi pembicara dalam webinar bertajuk “Cegah Stunting Untuk Generasi Emas Indonesia” yang diselenggarkan oleh Tribun Network di link (https://www.youtube.com/watch?v=0IF0_uUvp8g), Kamis (17/3).
Webinar menghadirkan Keynote Speaker Presiden Republik Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri dan sebagai pembicara Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri PPPA Bintang Puspayoga, Kepala BKKBN Dr Hasto Wardoyo, Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti, dan Chef Hendry W.
Untuk itu, lanjut Hasto, pihaknya terus berupaya melakukan upaya pencegahan seperti dengan cara memberikan sosialisasi 4T pada remaja.
"4T yang dimaksud adalah terlalu muda usia melahirkan, terlalu rapat jarak kelahiran, terlalu tua usia untuk melahirkan dan terlalu sering melahirkan. Kami juga menyediakan pusat informasi konseling sebagai wadah edukasi," tandasnya.
Menurutnya, pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan sangat penting dan merupakan cara termudah untuk terpenuhinya kebutuhan nutrisi bayi.
Manfaat ASI eksklusif, ujarnya, telah terbukti membantu anak mendapatkan asupan gizi yang cukup sehingga meminimalisir risiko terjadinya stunting pada anak.
Hasto menambahkan isu stunting atau kurang gizi pada anak menjadi topik menarik untuk diperbincangkan, terutama di masa pandemi.
Baca Stunting, Tjhai Chui: Gadis Jangan Menikah Sebelum 21 Tahun
Ia mencatat saat ini angka stunting mencapai 27 persen dari total penduduk Indonesia yaitu sebanyak 7,2 juta jiwa, diharapkan turun menjadi 3,4 juta di tahun 2024.
"Penurunan angka stunting akan membawa dampak positif. Bayi maupun anak-anak yang merupakan generasi penerus perjuangan bangsa Indonesia bisa tumbuh sehat dan hal tersebut tentu akan bermanfaat untuk negeri," pungkasnya.