Jakarta, Gesuri.id - Presiden Jokowi menegaskan Indonesia bisa mencapai produksi CPO hingga 100 juta ton jika lahan per hektar sawit bisa menghasilkan 7-8 ton.
Baca: Jokowi-Mahathir Bersatu Hadapi Diskriminasi Sawit Uni Eropa
Dia pun mengecam Uni Eropa karena menyerang sawit Indonesia dengan isu tak ramah lingkungan.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan pidato di Rakernas I PDI Perjuangan serta peringatan HUT Ke-47 PDI Perjuangan di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (10/1).
Jokowi menjelaskan saat ini ada 13 juta hektar lahan sawit dan produksinya mencapai 46 juta ton per tahun.
Dia menyatakan jika produksi dua kali lipat, maka bisa mencapai 100 juta ton CPO.
"Per hektare 4 ton, harusnya bisa 7 sampai 8 ton, bisa sampai 100 juta ton," kata Jokowi.
Dia juga mengkritik Uni Eropa yang terus memunculkan isu tak ramah lingkungan. Hal itu, kata dia, karena minyak sawit jauh lebih murah dibandingkan dengan minyak bunga matahari.
"Uni Eropa munculkan isu tak ramah lingkungan, kenapa munculkan isu terus, karena lebih murah dibandingan dengan minyak bunga matahari," kata Jokowi.
Baca: Kepada UE-ASEAN, Jokowi Kritik Diskriminasi Kepala Sawit RI
Oleh karena itu, dia meminta agar CPO tak melulu diekspor tetapi dijadikan komoditas seperti B20 dan B30.
"Dengan B20 yang berasal dari sawit, maka negara akan menghemat Rp110 triliun per tahun," ujar Jokowi.