Ikuti Kami

Diah Pitaloka: UIN CARE Contoh Bagi Perguruan Tinggi Islam

Layanan ‘UIN Care’ yang dikembangkan UIN Mataram bisa dijadikan contoh di setiap perguruan tinggi Islam se-Indonesia. 

Diah Pitaloka: UIN CARE Contoh Bagi Perguruan Tinggi Islam
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka.

Mataram, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka mengatakan, layanan ‘UIN Care’ yang dikembangkan oleh UIN Mataram bisa dijadikan contoh di setiap perguruan tinggi Islam se-Indonesia. 

Baca: Reformasi IDI, Eksistensi Kembalikan Pada Tujuan Bernegara

Pasalnya, hal itu merupakan bagian dari keseriusan pihak kampus secara aktif ikut serta memerangi kekerasan seksual.

Demikian diungkapkan Diah saat mengikuti Tim Kunjungan Kerja Komisi VIII DPR RI mengunjungi UIN Mataram di Lombok, NTB. Menurutnya, ‘UIN Care’ yang diinisiasi oleh pihak kampus difokuskan untuk mengatasi persoalan-persoalan internal. “Saya sangat merespon dengan baik atas pembentukan layanan ini,” tegas Diah.

Politisi Fraksi PDI Perjuangan ini menuturkan, ‘UIN Care’ ini nantinya berfungsi untuk menerima pengaduanpengaduan semisal ada pelecehan di kampus. Melalui layanan ini nantinya akan ada pendampingan terhadap korban, khususnya secara psikologis.

“Saya cukup sangat mengapresiasi terhadap layanan ini. Bahkan UIN Mataram ini sudah bekerjasama dengan lembaga lain untuk tindak lanjutnya ke ranah hukum. Saya pikir ini bagus dan sudah sesuai dengan proporsinya dari dunia kampus merespon tindak kekerasan seksual dan itu inisiatifnya juga dari internal kampus. Saya juga sangat senang dengan perkembangan dinamika atau penguatan sivitas akademika di UIN Mataram ini,” ujar Diah.

Baca: Keturunan PKI Boleh Ikut Seleksi TNI, Hasanuddin Puji Andika

Disampaikan Diah, dalam meningkatkan layanan ‘UIN Care’, pihak kampus menginginkan ada pendidikan konseling untuk pendampingan para korban. Tentu ini akan sangat membantu keahlian mereka dalam menangani para korban.

“Nanti mungkin saya juga akan bantu dengan jaringan-jaringan pemberdayaan perempuan yang juga sudah ada di Komisi VIII DPR, kita bisa saling berjejaring dalam penanganan kasus-kasus kekerasan seksual,” tukas Diah.

Quote