Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka menegaskan modal dasar politik untuk maju adalah sebuah dukungan yang kuat.
Bahkan Diah mengaku bingung dengan pandangan publik yang di mana untuk ikut kontestasi pemilu, harus punya modal uang banyak.
"Apa benar pemilu orang harus beruang? Modal itu tidak harus melulu uang. Modal dasar politik itu kan sebetulnya dukungan politik untuk maju, sejauh dukungannya kuat, saya enggak pernah memikirkan antara fenomena pemilu dan kebutuhan uang," kata Diah dalam diskusi daring Persiapan Partai Politik Menjelang Pemilu 2024: Tantangan dan Peluang, Kamis (25/8).
Baca: Diah Pitaloka Gelar Sosialisasi Empat Pilar di Bogor
Lebih lanjut, Diah menjelaskan kebutuhan dana dalam dalam pemilu sangat berkolerasi dalam strategi yang digunakan. Sehingga, bisa saja menurutnya proses pendanaan tidak memerlukan modal uang yang besar, tergantung dari strateginya.
"Jadi kebutuhan uang dalam pemilu sangat berkolerasi dengan strategi yang digunakan. Dan strategi yang digunakan itu tentu mengikuti modal politik kita," ujarnya.
Diah juga menegaskan ihwal spanduk dan billboard iklan juga belum tentu efektif. Sebab dalam kontestasi pemilu tentu ada juga tokoh tidak mengeluarkan dana besar untuk iklan, tapi menggunakan modal relasi dan branding udara.
Baca: Diah Pitaloka: UIN CARE Contoh Bagi Perguruan Tinggi Islam
Sehingga menurutnya jika dana digunakan untuk beriklan secara besar dalam kasus ini, tentu tidak akan efektif.
"Misalnya network kita bagus, spanduk atau billboard oke, tapi apakah efektif untuk kita? Itu belum tentu. Ada caleg-caleg yang memang punya kekuatan komunikasi misalnya relasi jaringan, ada caleg-caleg yang memang dia punya kekuatan branding udara. Nah ini tergantung strategi yanvlg dia gunakan sebetulnnya," jelas Diah.
"Itu akan mengalir saja. Enggak harus orang bikin spanduk 10 ribu, yang efektif bisa saja media tidak mahal, misal kartu nama, itu tidak mahal, orang langsung baca asal komunikasinya benar," tambahnya.
