Jakarta, Gesuri.id - Politisi muda PDI Perjuangan Brando Susanto bereaksi atas pernyataan Rocky Gerung di sosial media, yang diduga menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca: Capres Ganjar Pranowo Ngopi Bersama 1000 Purnawirawan TNI Polri
Menurut Brando Susanto, pernyataan Rocky Gerung sangat tidak etis apalagi sudah menyerang personal Presiden Jokowi dengan kata yang sangat tidak layak dipertontonkan kepada publik.
Masyarakat, kata Brando, juga harus tetap kritis dalam menilai setiap tindakan dan pernyataan publik figur, termasuk mempertimbangkan efek dari kata-kata atau tindakan mereka bagi masyarakat secara keseluruhan.
“Kritik yang benar harus mampu menunjukkan serangkaian alasan, uraian, arah, usulan bahkan solusi. Rocky Gerung Katanya akademisi, kok jarang ngikuti trend politik masa kini, kepuasan masyarakat pada Pak Jokowi di atas 80 persen lho!,”ujar Brando, Selasa (1/8)
Brando menegaskan bahwa Rocky Gerung harusnya siapkan materai sepuluh ribu saja, dan secara terbuka mengakui dirinya belom minum obat darah tinggi, waktu melontarkan pernyataan yang tidak etis kepada Presiden Jokowi saat Rocky Gerung melakukan orasi di Islamic Center Bekasi pada Sabtu (29/7).
Brando menilai narasi provokatif yang dilontarkan Rocky Gerung terhadap Jokowi dapat memperkeruh cara pandang masyarakat yang akan melahirkan kebencian, penghakiman, merujuk langsung pada pribadi tanpa memperhatikan hal-hal penting dalam esensi sebuah kritik.
“Sosok seperti RG menunjukkan IQ tidak berbanding lurus dengan EQ,” tegasnya.
Maka dari itu, lanjutnya, perlu ada seni untuk menyampaikan kritik secara baik dan benar serta mampu diterima oleh siapapun, bukan membabi buta tehadap personal seseorang.
"Terkait motivasi dan arah gerakan yang sedang dijalankan Rocky Gerung dengan berbagai cara dan tujuan untuk pembusukan terhadap Presiden Jokowi, saya melihat bahwa Rocky Gerung sedang menelanjangi pola pikirnya sendiri dengan pembualan-pembualan yang merusak nalar masyarakat," tegasnya.
Brando kembali menegaskan, Rocky Gerung yang memposisikan diri sebagai oposisi cenderung tidak berkomentar pada kebijakan Presiden Jokowi yang bagus tetapi hanya berbicara dari segi emosional serta kebencian demi kebencian dan kebencian itu terus ditanamkan kepada masyarakat.
"Sepertinya Rocky Gerung punya luka batin masa lalu, karena setiap narasi yang disampaikan penuh kesesatan dan kebencian. Coba ke psikiater barangkali butuh pengobatan," pungkasnya.
Lebih lanjut Brando meminta kepada aparat penegak hukum untuk memproses hukum Rocky Gerung yang sudah melakukan penghinaan berlebihan terhadap Presiden Jokowi.
"Presiden Jokowi lahir atas kehendak demokrasi dan mayoritas masyakarat puas dengan kinerjanya. Maka ketika Rocky Gerung melakukan penghinaan terhadap Presiden Jokowi dengan melontarkan bahasa yang sangat tidak beradab maka aparat penegak hukum harus memproses Rocky Gerung. Ini bukan lagi kebebasan demokrasi, tapi kebablasan demokrasi," ujar Brando.