Lebak, Gesuri.id - Dihadapan Komisi X DPR RI, Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi menyampaikan bahwa Lebak saat ini tengah mengalami kekurangan tenaga pendidik ditingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dimana untuk jenjang SD, dari kebutuhan guru sebanyak 6.860 orang, saat ini hanya tersedia 3.610 orang.
Sedangkan ditingkat tenaga pendidik SMP, dari kebutuhan 2.846 orang, saat ini yang tersedia hanya 1.448 orang.
Baca: InSari Usulkan Gerakan Menabung untuk Siswa PAUD
“Masalah yang terbesar saat ini, guru kita baik di SD ataupun SMP sangat kurang sekali, ditambah lagi satu dua tahun kedepan ini banyak guru yang pensiun,” ujar Ade.
Ade juga menyoroti kondisi pandemi COVID-19 yang mengharuskan para siswa untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring dengan menggunakan akses internet dimana menurut Ade, di Lebak sendiri banyak terdapat titik blank spot (tidak terdapat jaringan internet) yang membuat kesulitan para siswa untuk melakukan PJJ ditambah ketidakmampuan orangtua siswa dalam menyediakan dukungan perangkat dalam melaksanakan PJJ karena terkendala ekonomi.
Baca: HUT ke-75 PGRI, Presiden Ucapkan Terima Kasih & Apresiasi
“Kendala dalam pengembangan akses pembelajaran jarak jauh saat ini adanya blank spot di beberapa wilayah/sekolah di Kabupaten Lebak, untuk tingkat SD dari jumlah sekolah 773, ada 117 yang blank spot, dan untuk tingkat SMP dari 216 sekolah, terdapat 49 yang blank spot” Jelas Ade.
Selain permasalah tersebut, Ketua DPD PDI Perjuangan Banten ini juga menyampaikan berbagai hal yang menjadi kendala dalam peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Lebak.