Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPR-RI Puan Maharani menegaskan Presiden Jokowi sudah mempertimbangkan urgensi dari keberadaan posisi Wakil Menteri (Wamen) di Kabinet Indonesia Maju.
Puan merespon pandangan ‘miring’ sebagian pihak terhadap pengangkatan 12 Wamen oleh Presiden Jokowi, yang menilai hal itu justru membuat birokrasi ‘gemuk’.
Baca: Dua Hal Jadi Alasan Presiden Pilih John Jadi Wamen
Puan mengatakan Presiden sudah memiliki penilaian, bahwa beberapa kementerian besar tak akan cukup memliki satu menteri sebagai pimpinan, sehinggga dibutuhkan seorang Wamen.
“Karena kementerian-kementerian itu banyak sekali permasalahannya, dan banya hal yang harus diselesaikan. Sehingga Insya Allah dengan adanya Wamen bisa menuntaskan berbagai permasalahan lebih cepat dari periode lalu,” kata Puan kepada wartawan di Gedung Nusantara 3, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (28/10).
Puan pun meminta semua pihak memberi kesempatan pada para Menteri dan Wamen untuk bekerja. Puan menilai, para Menteri dan Wamen itu saat ini sedang membaca peta dan berusaha menuntaskan ‘pekerjaan rumah’ (PR) yang ada di internal kementerian masing-masing.
“Kita berikan waktu pada para Menteri dan Wamen ini untuk melakukan terobosan-terobosan dan inovasi yang kreatif dan cerdas untuk menyelesaikan PR-PR yang ada di kementerian masing-masing,” kata Puan.
Baca: Puan Tegaskan Menteri dan Wamen Harus kompak
Seperti diketahui, sebanyak 12 orang Wamen telah dilantik oleh Presiden Jokowi pada Jumat (25/10).
Ke-12 Wamen itu adalah Budi Gunadi Sadikin, Kartika Wirjoatmojo, Wahyu Trenggono, Mahendra Siregar, Budi Arie Setiadi, Alue Dohong, Suahasil Nazara, Zainut Tauhid, Angela Tanoesoedibjo, Surya Tjandra, John Wempi Wetipo serta Jerry Sambuaga.