Jakarta, Gesuri.id - Wanto Sugito, Ketua Umum Relawan Perjuangan Demokrasi, organisasi sayap aktivis pro demokrasi PDI Perjuangan menilai langkah yang sangat tepat diangkatnya Mayjend. TNI. Dudung Abdurahman sebagai Pangkostrad.
Baca: 97.000 Data PNS Fiktif, Rifqi Karsayuda: Negara Dirampok!
Apalagi, lanjutnya, yang digantikan adalah Letjend. TNI. Eko Margiyono, pendahulunya ketika menjabat Pangdam Jaya.
"Untuk kedua kalinya Pak Dudung menggantikan Pak Eko. Artinya, Pak Dudung sudah sangat paham dengan pendahulunya. Apalagi keduanya juga promosi. Ini langkah tepat dari Pimpinan TNI," kata Wanto Sugito, Ketua Umum Relawan Perjuangan Demokrasi, organisasi sayap aktivis pro demokrasi PDI Perjuangan pada Rabu (26/5).
Dengan promosi sebagai Pangkostrad, Dudung mendapat kenaikan pangkat satu tingkat menjadi Letnan Jenderal dengan bintang tiga. Selanjutnya, Wanto berharap agar Pangkostrad baru meneruskan apa yang sudah dikerjakan oleh pendahulunya.
"Pak Dudung itu prajurit sapta marga yang mengkedepankan profesionalisme. Kita ingat, bagaimana Pak Dudung bersikap sangat tegas ketika menghadapi kaum intoleran, para pengacau keamanan dan ketenteraman ibukota yang sudah ada puluhan tahun. Di tangan beliau, bekerja sama dengan Kapolda Metro Jaya, semua mampu dihabisi. Masyarakat jadi tenang. Selama masa pandemi, Kodam Jaya juga aktif melakukan edukasi dan kontrol terhadap masyarakat agar pandemi tidak menjadi parah. Termasuk sangat tegas terhadap seluruh pengacau yang petentang petenteng untuk membuat kerumunan," terang Wanto Sugito.
Wanto berharap, agar penerus Pangdam Jaya, Mayjend. Mulyo Aji, juga dapat menjadi kebanggaan warga Ibukota dan penyangganya.
"Saya kira Pangdam baru ini juga sangat baik. Ramah terhadap masyarakat, namun tegas kepada kelompok pengacau. Masih ada pekerjaan rumah yang harus diteruskan agar Ibukota ini aman tentram. Diantaranya pemberantasan premanisme. Tentu berkoordinasi dengan Kapolda Metro Jaya," imbuhnya.
Baca: Repdem Jateng: Kemiskinan Petani Masih Tinggi!
Ditanya harapannya terhadap Pangkostrad baru, Wanto berharap agar Pangkostrad dapat meningkatkan hasil Operasi Madago Raya dan Operasi Nemangkawi.
"Tidak ada ampun bagi teroris. Semuanya harus disikat habis. Kita harus lindungi masyarakat. Hak Asasi masyarakat untuk hidup, berpenghasilan dan beribadah secara tenang. Saya yakin Pangkostrad juga punya cara jitu untuk menuntaskan itu," tutup Wanto.