Surakarta, Gesuri.id - Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani melanjutkan rangkaian kunjungan kerja ke Jawa Tengah dengan mengunjungi Kampung Batik di Pasar Laweyan, Solo, Surakarta.
Didampingi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Puan terlihat menyapa para pengrajin batik tulis yang sudah bertahun-tahun menekuni profesi tersebut hingga saat ini.
“Apa kabar, Ibu? Sudah berapa lama Bu jadi pengrajin batik di sini?,” tanya Puan Maharani di salah satu UMKM batik di Pasar Laweyan, Kamis (20/1).
Baca: Puan Resmikan Sanggar Inklusi di Sukoharjo
“Sudah bertahun-tahun, Ibu. Alhamdulillah masih semangat menekuni profesi ini. Saya juga turun-temurun belajar melukis batik ini, Bu,” ujar salah satu pengrajin batik tersebut.
Cucu Proklamator RI tersebut menilai di masa pandemi Covid-19 saat ini, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran besar untuk kebangkitan ekonomi masyarakat kecil.
UMKM, tambah Puan, sudah memiliki pengalaman mumpuni melewati krisis sejak tahun 1998, baik krisis ekonomi, keuangan, atau yang terakhir karena wabah penyakit.
“Karena itu, kita berharap Kampung Batik Laweyan ini dapat terus dikembangkan. Tidak hanya jadi kebanggaan masyarakat di Kota Solo, tapi juga Jawa Tengah, Indonesia, dan mancanegara. Bahwa, masyarakat Solo mampu merawat kampung batik yang memiliki nilai sejarah tinggi ini,” tambah mantan Menko PMK ini.
Baca: Puan Resmikan Rusun Pondok Pesantren Al Quran Azzayadiy
Di sisi lain, Puan meyakini para ibu yang masih aktif menjadi pengrajin batik ini, dapat menjadi penopang ekonomi ketahanan keluarga di tengah maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) saat ini.
Sekaligus, tambah Puan, hal ini menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan yang setara dalam perekonomian.
“Kaum perempuan berjasa besar dalam menjaga ketahanan keluarga di Indonesia. Menjadi pengrajin batik tidak hanya meneruskan tradisi atau menyalurkan hobi, tapi juga menjaga marwah keluarga sendiri,” jelas perempuan pertama Ketua DPR RI ini.