Ikuti Kami

Edo Kaize Kaget Lantai Kelas SMAN 1 Asiki Papua Masih Tanah

Pembangunan laboratorium dikerjakan sejak 2020 hingga kini baru mencapai 75 persen. Lantainya belum dibangun dan belum dilakukan pengecatan.

Edo Kaize Kaget Lantai Kelas SMAN 1 Asiki Papua Masih Tanah
Wakil Ketua II DPR Papua, Edoardus Kaize, SS melihat kondisi bangunan Laboratorium SMAN 1 Asiki, Boven Digoel belum selesai alias terbengkalai. (sumber: papuaterkini.com)

Boven Digoel, Gesuri.id - Wakil Ketua II DPR Papua, Edoardus Kaize menemukan proyek pembangunan gedung laboratorium dan ruang kelas SMAN 1 Asiki, Distrik Jair, Kabupaten Boven Digoel, Papua belum rampung.

Baca: Pengibaran Bendera LGBT Kebal Hukum Tapi Provokatif

Hal itu diketahui Anggota DPR Papua Fraksi PDI Perjuangan saat melakukan reses di Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua, baru-baru ini.

Edoardus Kaize mengatakan dua proyek tersebut dikerjakan pada tahun yang berbeda.

Pembangunan laboratorium dikerjakan sejak 2020 hingga kini baru mencapai 75 persen. Lantainya pun belum dibangun dan belum dilakukan pengecatan.

Selain itu, proyek pembangunan beberapa ruang kelas, ruang guru dan kantor SMAN 1 Asiki dikerjakan 2021 juga belum selesai 100 persen. Namun tinggal finishing.

Kedua proyek pembangunan di SMA Negeri 1 Asiki tersebut dari Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua.

“Sekarang sudah 2022 tapi pembangunan Laboratorium SMAN 1 Asiki yang pekerjaannya 2020 baru mencapai 75 persen. Lantainya masih tanah belum ada campuran. Kemudian, satu paket ruang kelas, ruang guru, dan kantor di 2021 juga belum selesai 100 persen. Ini harus ditindaklanjuti karena merugikan,” ungkapnya, Sabtu (21/5).

Putera asli Papua kelahiran Asmat yang akrab disapa Edo Kaize menegaskan, harus ada pembicaraan lanjut antara DPPAD) Provinsi Papuan kontraktor pelaksana dua proyek tersebut untuk menuntaskan pekerjaan yang mangkrak.

Kondisinya sekarang kontraktor sudah meninggalkan pekerjaan tersebut, justru tukang yang bekerja.

Menurut Edo Kaize, kontraktor dan konsultan harus bertanggungjawab terhadap pekerjaan di SMA Negeri 1 Asiki hingga selesai.

"Pembayaran sesuai pekerjaan, tidak boleh mencairkan 100 persen kalau tidak dirampungkan," lugasnya.

Wakil Ketua II DPR Papua meminta DPPAD Provinsi Papua mengecek dan melakukan pengawasan terhadap pekerjaan proyek SMAN 1 Asiki supaya antara pekerjaan dengan laporan keuangan sinkron.

Bahkan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Boven Digoel mengaku tidak mengetahui proyek yang terbengkalai di SMAN 1 Asiki.

Edo Kaize meminta Dinas Pendidikan dan Organisasi Perangkat Daerh (OPD) lain di Provinsi Papua selalu berkoordinasi dengan OPD di kabupaten/kota dalam mengimpelemntasikan program.

Baca: PDI Perjuangan Pecahkan Rekor Senam SICITA Hybrid Terbesar

“Dinas di provinsi harus selalu berkoordinasi. Jangan provinsi jalan sendiri, kabupaten jalan sendiri. Koordinasi itu penting. Kasus di Boven Digoel ini jadi contoh bagi seluruh dinas provinsi dengan kabupaten di Papua," ujarnya.

DPR Papua berencana memanggil DPPAD Provinsi Papua untuk menindaklanjuti persoalan tersebut.

"Kita akan panggil, undang DPPAD Provinsi Papua untuk menyampaikan hasil temuan kita dilapangan. Ini perlu ada pengawasan dari dinas," tandasnya. Dilansir dari papuatribunnewscom.

 

Kurator: Fransiska

Quote