Grobogan, Gesuri.id - Dewan Pertimbangan DPW PPNI Jateng Edy Wuryanto mengingatkan perawat harus bersinergi dengan semua layanan di Kabupaten Grobogan.
”Utamakan pelayanan yang baik. Karakter perawat yang baik jangan sampai lepas. Kalau karakter sudah melekat pada diri anda, perilaku profesi ke pasien juga akan baik. Maka layanan di Grobogan juga akan baik,” kata Edy saat DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Grobogan menggelar rapat kerja daerah (Rakerda).
Baca: BKKBN Minta Pemkot Malang Giatkan Posyandu
Sebelum memulai Rakerda, PPNI Grobogan lebih dulu mengukuhkan badan penanggulangan bencana (Bapena) sebagai garda terdepan saat terjadinya bencana.
”Kami menyiapkan perawat yang ketika bencana langsung siap tanggap. Mereka memiliki keahlian tertentu, maka adanya relawan perawat ini sangat penting,” ungkap Ketua PPNI Grobogan Fatchulloh.
Setelah pengkukuhan tersebut, dilangsungkan Rakerda. Dalam sambutannya, Fatchulloh mengaku terus berjuang agar perawat di Kabupaten Grobogan ini bisa tertampung menjadi ASN.
”Kami memiliki 2.250 anggota, masih ada 603 perawat non PNS. Tahun ini ada kuota 391 untuk PPPK keseluruhan. Namun, perawat memiliki kuota kurang lebih 120-230. Ternyata Grobogan masih bejo dibanding kabupaten lain. Kuota tersebut banyak dibanding daerah lain,” ungkapnya.
Melalui rakerda ini dimaksud bisa mensinkronisasikan seluruh perawat di Kabupaten Grobogan.
”Mudah-mudahan rakerda membuahkan hasil. Sehingga DPW dan DPD matching kinerjanya. Perawat semakin sayup rukun,” jelasnya.
Baca: Banteng Kabupaten Blitar Dirikan Dapur Umum
Selain itu Bupati Grobogan Sri Sumarni mengaku sudah maksimal mengusulkan kuota di bidang kesehatan dan pendidikan.
”Makanya kemarin kami mendata, sehingga diketahui data validnya. Ternyata memang masih banyak yang belum PNS,” imbuh Sri Sumarni.